Mahasiswa Polnes Berhasil Mengembangkan Riset Teknologi Proses Biodiesel Berbahan Baku Minyak Jelantah
Oleh:
Muhammad Ardycha Yudha Ramadhani, Wempi Prayogo, Tiara Priscilla, Nikmah Nurjannah, Faris Achmad Parmadi
POTENSI bioenergi di Indonesia mencapai 57 GW dan baru termanfaatkan sebesar 2.284 MW. Kebijakan energi nasional mentargetkan bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025 dan dinaikkan menjadi sedikitnya 31% pada tahun 2050.
Peluang pemanfaatan EBT diperkirakan semakin besar dengan digalakkannya program dunia Net Zero Emission 2060. Saat ini, pemerintah mengandalkan pemanfaatan EBT jenis biodiesel untuk dicampur dengan solar murni yang dikenal dengan mandatori B30.
Konsumsi minyak goreng rumah tangga pada tahun 2019 mencapai 13 juta ton, atau 16,2 juta kiloliter (KL), dengan potensi minyak 3 juta KL per tahun, menurut Edi Wibowo dari Direktorat Bioenergi Kementerian ESDM. Hal ini menunjukkan bahwa minyak jelantah berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku biodiesel.
Berdasarkan latar belakang di atas, tim yang terdiri dari lima mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) dengan dosen pembimbing Bapak Ir. Zainal Arifin S.T., M.Eng., IPM melakukan kegiatan riset awal pengembangan teknologi proses biodiesel berbahan baku minyak jelantah menggunakan reaktor phased array ultrasonic.
Teknologi ultrasonik dengan beberapa modifikasi dimanfaatkan untuk sintesis biodiesel. Efek kavitasi ultrasonik dapat meningkatkan kecepatan reaksi transesterifikasi hingga 100 kali lipat. Sehingga diperoleh konversi biodiesel yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih singkat. Riset dilaksanakan mulai bulan Mei hingga September 2023 dengan dukungan dana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang PKM-RE tahun anggaran 2023.
Riset dimulai dengan pencarian kondisi optimum proses produksi biodiesel menggunakan metode desain eksperimen Response Surface Methodology (RSM) Box-Behnken. Berdasarkan hasil riset diperoleh yield biodiesel sebesar 90,53% pada rasio mol minyak jelantah terhadap metanol 1:7,59, konsentrasi NaOH 0,14%, dan waktu reaksi 15 menit.
Hasil kegiatan riset ini disampaikan kepada Direktur Polnes Bapak Ahyar Muhammad Diah, S.E., M.M., Ph.D. melalui wawancara singkat yang dilakukan oleh tim PKM-RE. Beliau mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian kegiatan PKM Polnes tahun 2023 dan mengapresiasi antusiasme pelaksanaan PKM khususnya bidang PKM-RE.
Bapak Direktur berharap hasil riset yang telah dilakukan dapat berdampak luas dan menjadi referensi bagi peneliti lain khususnya dibidang biodiesel. Diakhir wawancara, beliau berpesan agar terus mengembangkan model kolaborasi riset lintas bidang. (adv)