Komisi III Soroti Drainase Flyover Samarinda Yang Kerap Jadi Genangan
KLIKSAMARINDA – Komisi III DPRD Samarinda menyoroti drainase yang ada di bawah flyover Samarinda, Air Hitam. Area drainase di bawah jembatan layang di Ibu Kota Provinsi Kaltim itu kerap tergenang usai hujan deras.
Genangan di sekitar area bawah flyover Samarinda itu terjadi sejak peresmian pada 2016 lalu. Karena itu, Komisi III DPRD Samarinda menyoroti kondisi tersebut agar mendapatkan perhatian Pemkot Samarinda.
Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, Muhammad Novan Syahroni menyatakan dirinya sebagai perwakilan dapil Samarinda Ulu mengaku sering mendapat keluhan terkait genangan yang ada di sekitar flyover.
Pasalnya sebelum dibangun, tidak pernah ada genangan di kawasan tersebut. Usai melakukan inspeksi atau tinjauan lapangan, Senin 12 September 2022, Novan Syahroni menemui adanya penyempitan drainase di area tersebut.
“Setelah kami melakukan peninjauan ternyata ada penyempitan di drainase di kawasan tersebut,” ujar Novan Syahroni usai melakukan peninjauan, Senin 12 September 2022 bersama jajaran Komisi III DPRD Samarinda dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kondisi penyempitan drainase itu dipastikan mulai terjadi mulai di depan Indomaret segmen Jalan Ir. H. Juanda. Penyempitan drainase terus memanjang hingga di depan kantor Imigrasi Samarinda.
Akibat penyempitan drainase itulah terjadi penyumbatan aliran air sehingga menyebabkan genangan air di bawah flyover Samarinda.
“Makanya setiap hujan deras, pasti terjadi genangan. Karena saluran yang kecil ini tidak dapat menampung air dengan volume tinggi,” ujar Novan Syahroni.
Novan Syahroni memastikan tahun depan atau 2023 pihaknya akan segera mengusulkan perbaikan drainase. Tak hanya mengharapkan dari APBD Kota Samarinda, DPRD Samarinda juga akan mengajukan usulan kepada Pemprov Kaltim.
Upaya permohonan bantuan tersebut akan dilakukan lantaran perbaikan drainase tersebut membutuhkan anggaran yang besar.
“Kalau saluran ini sudah clear dan mengalir ke Sungai Karang Asam Kecil, maka genangan juga tidak akan lama surutnya,” ujar Novan Syahroni.
Meski berupaya melalui Pemkot Samarinda dan Pemprov Kaltim, Novan Syahroni juga meminta agar masyarakat turut menjaga kebersihan lingkungan.
Tujuannya agar saluran drainase yang dibangun Pemkot Samarinda tidak lagi digunakan untuk tempat pembuangan sampah yang bisa menyumbat aliran air.
“Ini menjadi masalah kita bersama. Untuk itu mari kita menjaga kebersihan lingkungan kita masing-masing dengan tidak menjadikan parit sebagai tempat sampah besar,” ujar Novan Syahroni. (Pia/Adv)