Keindahan Pulau Pangempang Muara Badak Kukar Tercemar Sampah
KLIKSAMARINDA – Pulau Pangempang, yang terletak di muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), saat ini menghadapi ancaman serius akibat tercemar oleh sampah-sampah kiriman dari pertemuan arus sungai yang bermuara di pulau tersebut.
Sampah-sampah seperti kotoran plastik dan kayu glondongan terlihat memenuhi pantai yang menghadap ke laut lepas Selat Makassar, dengan luas lebih dari 95 hektar. Pemandangan yang seharusnya memesona menjadi terganggu karena dampak sampah yang ditimbulkan.
Meskipun pada awal tahun 2024 Pulau Pangempang diangkat sebagai salah satu tempat wisata pantai unggulan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, kenyataannya masih menunjukkan kekotoran yang mengundang kritik dari para wisatawan.
Wiyono, seorang warga Palaran Samarinda, mengungkapkan kekecewaan terhadap Pantai Pangempang. Bersama pengunjung lainnya, mereka mulai mengambil inisiatif dengan memindahkan dan mengumpulkan sampah plastik di sekitar pantai.
“First time ke sini, lumayan pantainya. Namun sedikit dari kami mungkin masalah sampah. Pemilik pantai bisa mengakomodir teman-teman untuk kebersihannya. Kritik ini kami sampaikan, mudah-mudahan pantai ini selalu eksis,” ungkap Wiyono, Minggu 3 Desember 2023.
Daeng Lompo, pengelola Pantai Panrita Lopi Muara Badak, mengakui bahwa masalah sampah menjadi tantangan terbesar yang dihadapinya sebagai pengelola pariwisata di Pantai Pulau Pangempang. Meskipun telah menempatkan tim khusus, keterbatasan anggota timnya membuat pembersihan pantai menjadi sulit.
“Pertama kita pungut, kita kumpuli. Terus ada yang kita bakar kayunya. Bahkan kita undang kawan-kawan yang memang mencari plastik. Itu kita panggil ke sini untuk mengambil. Bahkan pernah ada mahasiswa di Bontang pengelola sampah,” ujar Daeng Lompo.
Pulau Pangempang, sebagai destinasi wisata unggulan di Kabupaten Kutai Kartanegara, kini menyediakan berbagai fasilitas. Untuk pengunjung, sekitar 500-1500 orang datang setiap minggunya untuk berkemah di tepi pantai. Namun, wisata ini menjadi kurang menarik akibat masalah sampah.
Menjaga keindahan Pulau Pangempang dengan kolaborasi dalam pengelolaan sampah dan upaya bersih pantai bisa menjadi langkah nyata untuk memastikan bahwa pesona alamnya tetap terjaga untuk generasi mendatang. (Suriyatman)