Kantor BNNP Kaltim Disemprot Disinfektan Setelah Pegawai Reaktif Tes Covid-19
KLIKSAMARINDA – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan penyemprotan cairan desinfektan di seluruh ruangan kantor di Jalan Rapak Indah, Samarinda dalam rangka untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19), Sabtu 18 Juli 2020..
Penyemprotan ini dilakukan sejak adanya beberapa anggota BNNP setelah dilakukan Swab Tes mengalami reaksi virus corona (Covid-19). Dalam catatan Tim Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19 Samarinda, di Kluster BNN Kaltim ada 6 kasus terkonfirmas Covid-19 per 19 Juli 2020.
Kepala Gugus Tugas Covid-19 di BNNP Kaltim Iwan Setyawan mengatakan, penyemprotan desinfektan ini dilakukan sebagai upaya BNNP kaltim dalam rangka pencegahan meluasnya penularan virus corona serta memberikan perlindungan kepada seluruh pegawai BNNP Kaltim dan masyarakat yang datang berkunjung ke Gedung BNN agar tenang dalam bekerja dan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Penyemprotan desinfektan ini sebagai langkah pencegahan meluasnya virus corona serta usaha meningkatkan kebersihan untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19) yang ada di lingkungan kerja BNNP Kalimantan Timur.
“Harapannya, aktivitas kerja pegawai BNN yang bertugas tetap berjalan dengan baik dan terjaga kebersihannya,” ujar Iwan melalui rilis, Senin 20 Juli 2020.
Penyemprotan tersebut tidak hanya dilakukan di dalam ruangan yang digunakan untuk aktivitas pekerjaan saja. Penyemprotan juga dilakukan di seluruh fasilitas gedung mulai dari toilet, kantin, mushola, hingga pelataran parkir gedung BNNP Kaltim .
BNNP pun menetapkan kebijakan untuk menghentikan sementara semua kegiatan yang bersifat melibatkan kerumunan banyak orang dan melaksanakan Work From Home sesuai himbauan Presiden Jokowi dan Surat Edaran Menpan/RB.
“Namun untuk kegiatan sosialisasi bahaya narkoba melalui media elektronik, media cetak dan media sosial serta kegiatan penindakan dan penegakan hukum terhadap pelaku narkoba tetap dilaksanakan agar Indonesia tetap aman dan masyarakat terhindar dari bahaya narkoba,” ujar Iwan. (*)