FokusNews

Update Covid-19 Kaltim, Pasien Sembuh Terus Bertambah

KLIKSAMARINDA – Update perkembangan Covid-19 Kaltim, Selasa per 2 Februari 2021, jumlah pasien sembuh mencapai angka 33.432 kasus. Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Timur melaporkan, jumlah pasien sembuh bertambah 521 kasus.

Pasien sembuh tertinggi dari Kota Balikpapan sebanyak 183 kasus, Samarinda 116 kasus, Bontang 86 kasus, Berau 45 kasus, Kutai Timur 39 kasus, Mahakam Ulu 19 kasus, Kutai Kartanegara 13 kasus, Paser 10 kasus dan Penajam Paser Utara 10 kasus.

“Terjadi lonjakan sembuh dan melampaui kasus terpapar virus” ujar Juru Bicara Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, melalui keterangan tertulis.

Namun begitu, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim juga masih tetap mengalami peningkatan. Per 2 Februari 2021, kasus konfirmasi bertambah 442 kasus sehingga total terkonfirmasi positif 42.021 kasus.

Dari jumlah itu, tertinggi masih Kota Balikpapan dengan 160 kasus baru, Kutai Kartanegara 95 kasus, Samarinda 66 kasus, Kutai Timur 63 kasus, Paser 33 kasus, Bontang 18 kasus dan Penajam Paser Utara 8 kasus.

Pasien meninggal dunia juga masih mengalami penambahan. Pada 2 Februari 2021, terjadi penambahan pasien konfirmasi Covid-19 yang meninggal sebanyak 8 kasus.

Kasus meninggal berasal dari Kabupaten Kutai Barat 2 kasus, Kutai Kartanegara 2 kasus, Kutai Timur 1 kasus, Balikpapan 2 kasus dan Bontang 1 kasus. Secara kumulatif 1.018 kasus kematian.

Hingga kini yang masih dalam perawatan di rumah sakit maupun isolasi mandiri sebanyak 7.571 pasien dan sebanyak 33.432 pasien sembuh, sertas 490 spesimen yang masih dalam pemeriksaan.

Andi Muhammad Ishak menerangkan, berkaca adanya ledakan kasus Covid-19 di akhir tahun 2020 dan memasuki tahun 2021, pemerintah menambah strategi pencegahan dari 3M menjadi 5M. Menurut Andi Muhammad Ishak, pemerintah kabupaten dan kota mengintensifkan pengawasan pendisiplinan protokol kesehatan di tingkat lapang bagi masyarakat.

Diakuinya, selama ini pengetatan pelaksanaan protokol kesehatan melalui 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir), ditambah menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas, menjadi gerakan 5M.

“Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) lebih diarahkan pada 5M,” kata Andi Muhammad Ishak, Selasa 2 Februari 2021.

Menurut Andi Muhammad Ishak, mobilitas dan interaksi penduduk yang tinggi serta keramaian kerumunan ini terbukti menjadi pemicu ledakan kasus pandemi. Karenanya, pemerintah sangat menekankan gerakan 5M Covid-19. Makna gerakan protokol kesehatan ini adalah sebagai pelengkap aksi 3M.

“Tetap memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi,” ujar Andi Muhammad Ishak. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Maaf Konten Diproteksi oleh Sistem !! Sila hubungi redaksi melalui email kliksamarinda.@gmail.com
DMCA.com Protection Status