KLIKSAMARINDA – Setelah dilaporkan ada kasus konfirmasi positif Covid-19 pada 17 Agustus 2020 kemarin, satu pasien konfirmasi positif Covid-19 dari Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim), dilaporkan meninggal dunia.
Dalam laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, pasien kasus konfirmasi Covid-19 dari Mahulu yang dilaporkan meninggal dunia tersebut adalah MHU 5 yang dinyatakan konfirmasi positif Covid-19 pada 17 Agustus 2020.
“Hari ini ada tiga kasus meninggal dunia dengan rincian pertama dari Mahakam Ulu dengan kode MHU 5, wanita 50 tahun, warga Mahakam Ulu. Kasus konfirmasi positif Covid-19 pada 17 Agustus 2020 dirawat di RSU AW Syahranie Samarinda dengan gejala infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dengan comorbit diabetes melitus. Kondisi pasien memburuk dan kasus dilaporkan meninggal dunia hari ini pada pukul 08.40 WITA pagi. Pemulasaraan dan pemakaman secara protokol Covid-19,” ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak saat teleconference pada Selasa malam, 18 Agustus 2020 melalui aplikasi Zoom.
Sementara itu, dua kasus meninggal dunia lainnya adalah dari Balikpapan, yaitu BPN 1050 wanita 52 tahun dan dari Samarinda 1 kasus SMD 324 wanita 46 tahun kasus 4 Agustus dirawat di AW Syahranie Samarinda.
Hingga 18 Agustus 2020, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kaltim yang dilaporkan meninggal dunia mencapai angka 96 kasus.
Untuk penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 93 kasus per 18 Agustus 2020. Kasus-kasus tersebut berasal dari Berau 4 kasus, Kutai Timur 1 kasus, Paser 10 kasus, Penajam Paser Utara 3 kasus, Balikpapan 28 kasus, Bontang 46 kasus, dan Samarinda 1 kasus.
Penambahan kasus sembuh Covid-19 sebanyak 34 kasus, yaitu berasal dari Kutai Barat 3 kasus, Kutai Timur 2 kasus, Paser 2 kasus, dan Balikpapan 27 kasus.
“Perkembangan Covid-19 Kaltim per 18 Agustus 2020 yaitu kasus konfirmasi sebanyak 2578 kasus, kasus sembuh 1644 kasus, kasus meninggal dunia 96 kasus, dan masih dirawat 838 kasus,” ujar Andi Muhammad Ishak.
“Kasus di Kaltim masih semakin tinggi. Bahwa bagian dari upaya kami untuk menemukan kasus sebanyak-banyaknya. Tapi kami juga meminta kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19,” ujar Andi Muhammad Ishak. (*)
