DPRD Samarinda

Sugiyono Dukung E-Parking di Samarinda, Pemkot Perlu Edukasi Masyarakat

KLIKSAMARINDAPemerintah Kota (Pemkot) Samarinda sudah menerapkan program e-Parking dengan sistem pembayaran nontunai beberapa bulan terakhir selama kepemimpinan Wali Kota Andi Harun.

Pembayaran dengan sistem parkir nontunai ini bisa menjamin pemasukan daerah dari sektor parkir. Tujuannya, agar bisa dipergunakan untuk pembangunan daerah itu sendiri.

Menurut Ketua DPRD Kota Samarinda, Sugiyono, kebijakan yang diambil Pemkot Samarinda ini dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari kantong parkir. Sugiyono menilai penerapan e-Parking di Samarinda juga akan mengurangi kebocoran pajak retribusi di lapangan.

“Kebijakan ini, kan untuk meningkatkan PAD agar tidak terjadi kebocoran,” ujar Sugiyono, saat ditemui usai launching aplikasi di pusat perbelanjaan dan pasar tradisional yaitu Siap, Inovatif, Aman Pakai (SIAP) Quick Response Indonesian Standard (QRIS) di Atrium LG Bigmall Samarinda pada Senin, 9 Mei 2022.

Politikus PDI Perjuangan tersebut juga menilai pembayaran parkir dengan pola manual lebih mudah mengalami kebocoran.

“Kalau menggunakan pola manual biasanya mudah bocor. Selain itu, kebijakan ini kan supaya tidak ada petugas yang menarik kontribusi atau pajak ke lapangan,” ujar Sugiyono.

Sedangkan dengan pola digital, pembayaran parkir itu bisa langsung masuk ke kas daerah. Jadi tidak perlu lagi menunggu petugas untuk melakukan pemungutan di lapangan.

Tak hanya itu, pola pembayaran digital juga akan sangat memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi.

“Paling tidak transaksi ini untuk memudahkan masyarakat ketika tidak membawa uang cash,” ujar Sugiyono.

Akan tetapi lanjut pria kelahiran Mojokerto ini, pemerintah harus terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terhadap pembayaran parkir nontunai tersebut.

Upaya sosialisasi tersebut terutama untuk membiasakan masyarakat terhadap pembayaran dengan sistem digital. Upaya-upaya edukasi ini perlu dilakukan agar Kota Samarinda lebih cepat bertransformasi ke era digital.

“Masih banyak masyarakat yang belum tahu e-Parking ini. Maka mereka harus diajari. Baik orang yang gaptek seperti saya, kalau lama-lama diajari pasti bisa. Intinya, mau tidak mau masyarakat harus dipaksa. Semua orang pasti bisa melakukan transaksi digital,” ujar Sugiyono. (Apr/Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status