FokusNews

Satu Balita dan WNI Pulang dari Prancis Jadi PDP dan Jalani Isolasi

KLIKSAMARINDA – Di Kalimantan Timur (Kaltim), belum ada penambahan jumlah kasus positif terinfeksi virus corona (Covid-19). Namun, jumlah pasien dengan pengawasan (PDP) dan orang dalam pengawasan (ODP) terus meningkat.

Sejumlah kasus yang mencolok adalah terinfeksinya balita 10 bulan yang harus menjalani isolasi mandiri bersama orang tuanya di Kutai Timur. Satu lagi adalah seorang WNI yang baru pulang dari Paris, Perancis yang saat ini harus menjalani perawatan di RS Hermina Balikpapan.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak, Rabu 15 April 2020 mengatakan, peningkatan jumlah PDP di Kaltim adalah 7 kasus, dan semuanya tersebar di Seluruh Kabupaten dan Kota di Kaltim. Satu kasus adalah balita perempuan berumur 10 Bulan yang merupakan kontak erat dari Pelaku perjalanan dari Gowa.

Balita ini ditetapkan PDP oleh tim medis RSUD Kudungga Sangatta, tidak memiliki keluhan, tetapi hasil RDT antibody COVID-19 menunjukkan hasil Reaktif.

“Balita ini menyusul Bapaknya yang sudah ditetapkan PDP oleh tim medis, namun karena masih balita pasien ini menjalani isolasi mandiri dirumahnya, meski ibunya belum positif namun ibunya harus berhati hati dalam merawat anaknya utamanya menggunakan masker dan kaus tangan agar tidak tertular,” kata Andi.

Satu kasus adalah laki-laki 36 tahun yang merupakan Pelaku perjalanan dari Paris Perancis dengan keluhan Demam dan sakit tenggorokan, serta memiliki gambaran Bronchitis.

“Pasein saat ini di isolasi dan menjalani perawatan di RS Hermina Balikpapan,” kata Andi.

Kasus lainya di kota Balikpapan adalah perempuan 52 tahun merupakan pelaku perjalanan dari Jakarta yang memiliki keluhan Demam, Batuk, Sakit tenggorokan, sesak nafas, dan pilek, serta memiliki gambaran pneumonia yan bersangkutan dirawat di RS Tentara DR R Hardjanto.

2 kasus lainya kasus yang diduga terjaadi tranfusi lokal di Kota Balikpapan seperti kasus Laki laki 33 tahun merupakan PDP yang ditetapkan oleh tim medis RSUD Kanudjoso Djatiwibowo dengan gambaran bronchitis.

satu kasus lainnya adalah Laki-laki 46 tahun merupakan PDP yang ditetapkan oleh tim medis RSUD Kanudjoso Djatiwibowo dengan keluhan demam, batuk, dan sesak nafas, serta memiliki gambaran Pneumonia Diffuse Bilateral.

2 kasus lainya adalah pelaku perjalanan yakni laki-laki 28 tahun merupakan pelaku perjalanan dari Kutai Kartanegara yang di tetapkan PDP oleh tenaga medis RS HIS Kutai Barat, memiliki keluhan demam, batuk, sakit tenggorokan, dan Sesak nafas, saat ini pelaku Melakukan rawat Isolasi diri di rumah.

PDP lainnya adalah Laki-laki 61 tahun yang merupakan pelaku perjalanan dari Gowa yang dilaporkan PDP dari RSUD IA Moeis, memiliki keluhan batuk, mual dan muntah, serta memiliki co-morbid Diabetes Melitus dan Penyakit Jantung.

“Jadi memang untuk pasien positif corona maupun yang saat ini statusnya PDP masih didominasi oleh para pelaku yang baru saja melakukan perjalanan dari daerah pandemi,” kata Andi.

Sementara itu untuk perkembangan kasus ODP per hari ini ada 5508 orang, 4016 selesai pemantauan, 1492 masih dalam pemantauan.

Sementara itu untuk Pasien dalam pengawasan (PDP) ada 276 pasien, kasus negatif ada 148, positif 35 kasus dan proses 93 kasus, pasien yang sembuh 6 dan meninggal dunia 1.

Andi M Ishak mengatakan meski belum ada penambahan jumlah pasien positif saat ini, warga masyarakat Kaltim harus tetap waspada. Jumlah PDP di Kaltim masih tetap ada, bahkan cenderung telah terjadi transmisi lokal. Menurut Andi, jangan kaget jika nanti saat ada hasil tes tiba-tiba penderita di Kaltim melonjak tajam.

“Masyarakat jangan gegabah. Tidak adanya tambahan kasus positif di Kaltim bukan karena penyakit ini sudah bisa diatasi. Namun karena memang tes laboratorium yang dilakukan laboratorium Bapelkes dan lab-lab lain di seluruh Indonesia dihentikan karena memang ada bahan yang saat ini belum bisa didatangkan sehingga pengetesan sample dihentikan,” kata Andi. (*)

Back to top button
DMCA.com Protection Status