Sani bin Husain, Stop Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
KLIKSAMARINDA – Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Samarinda sudah sering terjadi. Kasus serupa juga bisa kapan saja datang menghebohkan masyarakat.
Walaupun kasus ini tampak seperti terkendali, pada kenyataannya Kota Tepian tercatat sebagai kota dengan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Kondisi tersebut mendapatkan sorotan dari Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husain. Menurut Sani bin Husain, perlu diselidiki motif para pelaku yang tega melakukan kekerasan menggunakan berbagai macam cara.
Satu di antaranya, seperti yang belakangan ini marak terjadi, yakni pelecehan terhadap perempuan yang masih duduk di bangku sekolah, baik itu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Tak tinggal diam, Sani bin Husain menyatakan DPRD Samarinda sendiri telah bekerja sama dengan pelbagai pihak untuk mencegah dan mengatasi persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Antara lain berkoordinasi dengan Unit Pelayanan teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), pihak Kecamatan, pihak Kelurahan, aparat kepolisian dan jajaran Polsek, Satpol PP, dan juga anggota tim pemantau dan peduli kekerasan perempuan dan anak, guna mengawasi secara perilaku sosial secara langsung di lapangan.
Sani bin Husain pun mendorong kepada warga Samarinda agar lebih terbuka dan melaporkan kasus-kasus yang berkaitan dengan pelecehan seksual dan perundungan.
“Jangan bingung dan jangan takut. Silakan saja lapor ke kami apabila melihat atau menjadi korban dari kekerasan itu. Maka kami akan berada di barisan kalian semua,” ujar Sani bin Husain, Sabtu 28 Januari 2023 lalu.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Samarinda ini menegaskan, setiap pelaku kekerasan hanyalah seorang pengecut yang berani melakukan tindak kejahatan terhadap orang yang lebih lemah.
“Seharusnya dia berpikir, karena perempuan dan anak itu adalah amanah dari Tuhan. Tapi, kok tega dia melakukan itu. Jadi, secara tegas saya berkata stop untuk kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ujar Sani bin Husain. (Pia/Adv/DPRDSamarinda)