Pemkot Samarinda Andalkan Pro Bebaya Untuk Penanganan Stunting Jangka Panjang
KLIKSAMARINDA – Kasus stunting saat ini menjadi perhatian khusus bagi setiap pemerintah daerah. Termasuk menjadi perhatian khusus Pemkot Samarinda.
Saat ini, Pemkot Samarinda menargetkan di penurunan angka stunting untuk tahun 2024 mencapai 14%.
Menurut Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi, kasus stunting terjadi bukan hanya karena keturunan. Pun, stunting bisa terjadi dari lingkungan sekitar.
“Stunting terjadi karena pengaruh dari keluarga yang kurang mampu,sanitasi yang tidak baik, kurangnya makanan yang bergizi,” ujar Wawali Rusmadi saat dialog interaktif tentang stunting di Radio Suara Samarinda, Kamis 13 Juli 2023.
Wawali Rusmadi juga menjelaskan program Pro Bebaya yang digagas Pemkot Samarinda bisa digunakan untuk mengurangi angka stunting dalam jangka panjang.
Khususnya penanganan stunting di level paling rendah, yaitu di lingkungan Rukun Tetangga (RT).
“Pro Bebaya salah satu program upaya kita di jangka panjang kalau misalnya di lingkungan terendah, yaitu RT. Jalan bagus dan sanitasi serta gotong royong itu faktor penting untuk menyelesaikan semua persoalan terkait dengan kenyamanan kehidupan masyarakat,” ungkap Wawali Rusmadi.
Selain itu, Wawali Rusmadi juga menyebutkan ada beberapa pihak yang terlibat dalam penanganan stunting di Kota Samarinda.
“Di pemerintah daerah ini memang dibentuk tim percepatan penurunan stunting. Artinya ini dari pusat, provinsi, dan kepala daerah. Persoalan yang paling serius ini misalnya kita sudah mengenali stunting,” ujar Wawali Rusmadi.
Saat ini, dari 10 kecamatan di Kota Samarinda, ada beberapa kecamatan yang memiliki angka stunting terbesar.
1. Kecamatan Samarinda Seberang
2. Kecamatan Samarinda Ulu
3. Kecamatan Samarinda Utara
Yang paling terendah ada di Kecamatan Samarinda Kota. (Pia)