Orang Tua M. Taufani Haru dan Bangga Timnas Indonesia Raih Emas di Sea Games
KLIKSAMARINDA – Zukran dan Mayasari, merasakan suka cita sekaligus terharu setelah Timnas Indonesia memastikan merebut medali emas pada final pertandingan perebutan medali emas di Stadion Olimpiade, Phnom Penh, Selasa malam, 16 Mei 2023.
Zukran dan Mayasari merupakan orang tua pemain Timnas U-22 dari Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), M. Taufani.
Keduanya larut dalam kebahagiaan setelah menggelar nonton bareng final perebutan medali emas SEA Games di Kamboja. Mereka membuka arena tempat menonton bareng di sebuah lahan kosong di samping rumah mereka.
Sedikitnya ada 100 warga dan keluarga besar M. Taufani serta kelompok pengajian ibu-ibu juga ikut nonton bareng di tempat itu.
Sebelum pertandingan, diadakan doa bersama para penonton dipimpin oleh tokoh agama di rumah Taufani di perumahan Kejawi Permai, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kukar.
Mereka menyaksikan langsung duel sengit skuad junior Garuda dan Gajah Putig yang berlangsung alot.
Dalam pertandingan itu, Timnas Indonesia sempat unggul 2-0 lebih dulu melalui Ramadhan Sananta pada babak pertama.
Thailand kemudian mencetak gol balasan pada babak kedua lewat Anan Yodsangwal dan sebuah gol pada detik akhir waktu normal oleh Yotsakon Burapha.
Kondisi ini membuat penonton was-was. Sejumlah ibu-ibu yang menonton pertandingan diselimuti ketegangan yang luar biasa.
Apalagi, di masa extra time. Beruntung, Indonesia berhasil mencetak tiga gol dari pemain berbeda yaitu Irfan Jauhari, Fajar Fathur Rahman, dan Beckham Putra Nugraha.
Keberhasilan menjadi juara SEA Games di era Rizky Ridho dan kawan-kawan ini merupakan kesuksesan Indonesia untuk kali ketiga di cabang olahraga sepak bola pada Pesta Olahraga Asia Tenggara.
Kesuksesan pertama diraih pada SEA Games 1987. Medali emas sepak bola sempat lepas pada dua tahun berselang. Baru pada SEA Games 1991, Timnas Indonesia kembali meraih prestasi tertinggi.
Keberhasilan ini disambut sukacita dan haru. Maya Sari, ibu dari M. Taufani, mengaku senang dan bersyukur karena Timnas bisa memperoleh emas.
“Terharu, senang. Indonesia yang menang. Ya masih deg-degan. Alhamdulillah, berkat kerja semuanya Indonesia menang malam ini,” ujar Maya Sari, usai menyaksikan pertandingan.
Kebahagiaan tak terhingga juga terpancar dari mata Zukran, bapak dari M. Taufani. Pria yang pernah menjadi pemain bola di klub Perserikatan Kutai Kartanegara ini mengaku bahagia karena anaknya mampu memberikan performa terbaik untuk Timnas Indonesia dan untuk Kutai Kartanegara.
“Kita berasa sangat bahagia sekali dan bangga sekali karena putra saya bisa membawa negara ini memperoleh medali emas. Itu menjadi suatu apresiasi dari kami. Semoga ke depannya kawan-kawan yang lain juga bisa memberikan suatu motivasi kepada generasi berikutnya,” ujar Zukran.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara, M. Rasyid, mengaku telah menyiapkan bonus kepada M. Taufani dan 3 rekannya yang juga memperoleh emas.
“Nanti kita usahakan komunikasi dengan Bupati untuk menyiapkan bonus kepada atlet-atlet yang berprestasi pada SEA Games tahun 2023. Ini sangat luar biasa. PON saja kita kasih bonus, masa SEA Games ini tidak kita kasih. Ini akan kita perjuangkan dari pemerintah bagaimana kita untuk memperjuangkan di tingkat internasional ini. Nanti kita rawat,” ujar Rasyid.
Indonesia harus menunggu selama 32 tahun untuk bisa merasakan kembali menjejak podium tertinggi di SEA Games 2023.
Mengoleksi tiga gelar di SEA Games, Indonesia kini menyamai catatan Vietnam yang lebih dulu merasakan gelar juara SEA Games sebanyak tiga kali.
Thailand merupakan penguasa SEA Games dengan 16 gelar, disusul Malaysia sebanyak enam gelar, dan Myanmar yang memiliki lima gelar. (Suriyatman)