Nasib Pesantren Yang Terbengkalai di Kaltim
KLIKSAMARINDA – Pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur (Kaltim), tumbuh positif pada Triwulan II 2021. Badan Pusat Statistik Kaltim mencatat, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,76%, naik dari tahun 2020, yang mencapai 5,35%.
Tetapi, tampaknya pertumbuhan ekonomi, khususnya di tengah pandemi Covid-19, belum memberikan dampak turunan yang positif bagi pembangunan. Apalagi, pembangunan di sektor privat dan mengandalkan kemampuan swadaya.
Seperti pembangunan Pondok Pesantren Darul Hanan yang berlokasi di Jalan Kurnia Makmur, Harapan Baru, Loa Janan Ilir, Samarinda, tak jauh dari Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Pembangunan pesantren yang direncanakan mengampu model pendidikan hibrid antara pendidikan agama dan pendidikan sekolah formal ini butuh dukungan.
Tengok saja kelengkapan bangunannya. Di sana, belum ada masjid. Siswa belajar sementara di sebuah bangunan semi permanen yang tersusun dari bahan kayu dan seng. Sepintas, bangunan yang digunakan mirip sarang burung walet daripada ruangan kelas. Nah, kalau malam, ruangan kelas itu dialihfungsikan menjadi ruang tidur.
Belum lama pesantren ini berdiri. Tahun lalu, pengurus pesantren memulai tata kelolanya. Angkatan pertama, jumlah peserta didiknya tak lebih dari 10 santri dan 7 santriwati. Sementara angkatan kedua, menerima 23 santri dan 16 santriwati.
Untuk pembelajaran, pesantren ini menggunakan metode terpadu modern. Perpaduan antara kurikulum pendidikan umum dan agama. Sehingga, akan memudahkan santri jika kelak ingin melanjutkan pendidikan tinggi ke jalur umum.
“Di sini sistem pendidikannya sama seperti sekolah umum, bukan kejar paket. Selebihnya pendidikan agama,” ujar Zulkarnain.
Di tengah kondisi pesantren yang memprihatinkan, para orang tua siawa berani mempercayakan putra-putrinya. Para orang tua turut semangat melihat para pengasuh yang bertekad membangun pesantren berkualitas.
Menurut seorang pengasuh pesantren, Zulkarnain, berbekal tanah wakaf dari donatur sekitar setengah hektare, pesantren ini didirikan dalam kondisi apa adanya. Bahkan, di areal tanah tersebut ada bukit yang belum tuntas diruntuhkan.
“Bukitnya juga diwakafkan, tapi kami tidak punya alat berat untuk meratakan,” sebut pengasuh Pondok Pesantren Darul Hanan, Zulkarnain Agus Salim, BA, Selasa, 10 Agustus 2021.
Zulkarnain menyatakan, kondisi itu butuh perhatian. Tapi yang penting, imbuh Zulkarnain, siswa bisa tidur dan belajar, juga salat dan mengaji, meski apa adanya.
“Kalau malam, kasurnya disusun untuk tidur. Begitu pagi hari, dirapikan lagi untuk ruang kelas dan juga jadi tempat salat dan mengaji,” ujar Zulkarnain, lulusan Islamic University of Madinah, Saudi Arabia.
Bangunan kelas lainnya juga terpaksa menyewa. Sama halnya ruangan tempat para guru dan kepala pondok di sana tinggal. Mereka menyewa rumah sederhana di dekat lokasi pondok.
Seiring perkembangan pesantren ini, Zulkarnain berharap jumlah santri terus bertambah. Tetapi, harapan itu memerlukan dukungan sarana dan prasarana memadai demi mewujudkan pendidikan berkualitas bagi para santri.
Pun, dengan keberadaan pesantren ini, diharapkan menambah jumlah dan pilihan warga Kaltim yang ingin belajar di pondok pesantren.
“Tidak perlu ke luar Kaltim lagi, bisa belajar di sini,” ujar Zulkarnain.
Selain itu, salah satu pusat kegiatan sebuah pondok pesantren adalah masjid. Namun hingga kini, masjid di pondok ini baru berupa pondasi dan tiang beton yang masih menjuntai, belum berdiri tegak.
“Pembangunannya terhenti, kami kehabisan dana,” ucapnya.
Rencananya, masjid utama ini dibangun dua lantai. Untuk lantai atas akan dikhususkan untuk santriwati, bagian bawah untuk para santri. Karena masjid belum ada, untuk salat terpaksa juga dilakukan di ruang kelas.
Bagi donatur yang ingin berdonasi dan mendukung perkembangan Pesantren Darul Hanan ini, bisa langsung ke Jl. Kurnia Makmur. RT. 024, Kel. Harapan Baru, Kec. Loa Janan Ilir, Kota Samarinda. Donasi juga bisa disalurkan ke Rekening Bank Syariah Indonesia (BSI) eks Bank Syariah Mandiri (BSM) Nomor 7550-1201-99 atas nama Yayasan Darul Muhsinin Samarinda. Untuk nomor kontak yang bisa dihubungi Tammase (0821-5178-9588) dan Andi Abu Aisyah (0852-5052-9972). (*)