Muara Muntai Kukar dan Potensi Perikanan Yang Perlu Sentuhan Teknologi

KLIKSAMARINDA – Wilayah Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan wilayah potensial penghasil ikan. Dalam catatan pihak Kecamatan Muara Muntai, dalam setahun, para nelayan sungai dan danau di wilayah ini mampu menghasilkan tangkapan ikan melalui budidaya perikanan sebanyak 3.579.85 ton. Sementara untuk perikanan tangkap mampu menghasilkan paling tidak 7.061.88 ton.
Tak heran jika Kecamatan Muara Muntai yang terkenal sebagai empat jembatan kayu terpanjang juga dikenal sebagai salah satu kecamatan penghasil ikan sungai dan danau di Kabupaten Kutai Kartanegara. Sekertaris Kecamatan Muara Muntai, Bahruddin menjelaskan, di Kecamatan Muara Muntai terdapat tidak kurang dari 2.898 kapal yang digunakan sebagai sarana penangkapan ikan baik di sungai maupun danau. Ada pula keramba di sepanjang perairan Sungai Mahakam sekitar 3.242 hektar sebagai sarana budidaya perikanan.
Budidaya dan potensi perikanan sungai dan danau ini dikelola tidak kurang dari 1.758 Kepala Keluarga. Media yang digunakan antara lain kolam maupun keramba dan lebih dari 2.163 Kepala Keluarga menggeluti usaha perikanan tangkap.
Bahruddin menjelaskan, bisnis ikan budidaya dan ikan tangkap di tengah pandemi Covid-19 yang merebak sejak maret 2020 hampir tak berpengaruh terhadap usaha para nelayan di Kecamatan Muara Muntai.
“Produksi nelayan tetap stabil baik tangkap maupun budidaya bahkan untuk pemasaran produk justru nelayan kami sering kewalahan memenuhi permintaan para pembeli yang langsung datang ke lokasi tempat pengumpul sebagai tempat nelayan menjual hasil budidaya dan tangkapannya,” ujar Baharuddin seperti dirilis Humas Pemkab Kukar, 7 Agustus 2020.
Bahruddin menjelaskan, kekurangan para nelayan ini untuk meningkatkan produksinya adalah ketersediaan teknologi benih, teknologi cool storage dan teknologi penangkapan yang ramah lingkungan.
“Teknologi ini dapat membantu agar sustainable usaha perikanan berkelanjutan dan lain sebagainya. Saya meyakini usaha nelayan kami semakin meningkat dari tahun ke tahun,” ujar Bahruddin.
Bahruddin berharap warga Kecamatan Muara Muntai terakomodir dalam kelompok usaha koperasi nelayan untuk mewadahi usaha mereka baik sebagai pengumpul ataupun sebagai usaha simpan pinjam.
“Saya yakin Muara Muntai semakin maju dan berkontribusi besar dalam pembangunan untuk muara muntai sendiri, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kalimantan Timur secara umum,” ujar Bahruddin.
Kecamatan Muara Muntai menjadi satu di antara 18 Kecamatan yang ada di Kukar. Wilayah ini terletak kurang lebih 157 kilo meter arah barat dari kota Tenggarong dapat ditempuh lewat darat kurang lebih 3 jam perjalanan.
Kecamatan Muara Muntai memiliki luas wilayah administratif 928,60 Km persegi terdiri dari 13 desa, 5 dusun yang terbagi dalam 93 RT. Kecamatan ini dihuni sekitar 5.713 Kepala Kuluarga berada di area dataran sedang hingga rendah sehingga penduduknya mayoritas bermukim di sepanjang aliran sungai Mahakam dan Sungai Muntai serta Danau Perian, Danau Sepatung dan Danau Batu bumbun. Lebih dari separuh warga Kecamayan Muara Muntai memanfaatkan perairan sungai dan danau sebagai wadah untuk mengais rezeki. (*)