Dispora Kaltim

Menggali Potensi Atlet Unggulan Kaltim Melalui DBON

KLIKSAMARINDA – Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di Kalimantan Timur adalah tonggak penting dalam pengembangan olahraga dan pembinaan atlet di wilayah ini. Melalui analisis identifikasi bakat, akademi olahraga yang ada, serta pengelolaan dana yang efektif, DBON berperan sebagai garda terdepan dalam mencetak atlet-atlet unggulan yang dapat mewakili Kalimantan Timur dengan gemilang di berbagai ajang olahraga.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim), Agus Hari Kesuma, menjelaskan tentang pentingnya Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dalam mendukung pengembangan bakat atlet di wilayah ini.

Menurut Agus, penting melakukan analisis identifikasi bakat melalui kompetisi di tingkat kabupaten, kota, hingga provinsi. Dalam konteks ini, penekanan diberikan pada penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai alat untuk mengidentifikasi potensi atlet. Proses ini adalah langkah awal yang krusial dalam menciptakan atlet-atlet unggulan.

Dengan mengandalkan data dan analisis yang kuat, DBON akan mampu mengarahkan individu ke cabang olahraga yang sesuai dengan bakat dan potensinya. Hal ini bukan hanya tentang mencetak atlet yang tangguh, tetapi juga tentang menciptakan atlet yang berpotensi untuk meraih prestasi tinggi.

Agus Hari Kesuma yang juga menjabat Kepala Sekretariat DBON Kaltim juga mengungkapkan tentang keberadaan akademi olahraga di Kalimantan Timur. Ada dua institusi yang patut diperhatikan:

1. Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI)
SKOI adalah lembaga yang memiliki peran penting dalam mencetak atlet berprestasi. Dengan berfokus pada pelatihan intensif, SKOI memberikan pendidikan olahraga yang komprehensif kepada siswa yang menunjukkan potensi luar biasa dalam berbagai cabang olahraga.

“SKOI itu atletnya dari kami (Dispora Kaltim, Red.). Gurunya sama. Bisa saja dikembalikan ke Dispora Kaltim. Tapi namanya sentra olahraga,” ujar Agus belum lama ini.

Sebelumnya, pembiayaan SKOI berada di bawah Dispora Kaltim. Namun, kemudian, tanggung jawab pembiayaan dialihkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim.

2. Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP)
PPLP adalah wadah bagi para pelajar yang ingin mengasah bakat olahraga mereka. Di sinilah mereka diberikan pelatihan dan pembinaan untuk mengembangkan potensi mereka. Namun, saat ini, Kaltim belum memiliki Pusat Pendidikan Dan Latihan Olahraga Pelajar Daerah (PPLD).

Pengelolaan dana dan sumber daya merupakan aspek penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pembinaan atlet. Agus Hari Kesuma mengungkapkan sejarah pembiayaan SKOI dan PPLP di Kaltim.

PPLP, biaya operasionalnya berasal dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ini mencerminkan komitmen pemerintah pusat untuk mendukung pembinaan atlet di daerah.

Agus Hari Kesuma juga mengungkapkan bahwa selama ini DBON tidak memiliki anggaran sendiri. Namun, pada akhir kepemimpinan Gubernur Kaltim Isran Noor, dana untuk pembinaan atlet justru tersedia. Sayangnya, dana tersebut dialihkan ke DBON.

Karena itu, DBON memiliki peran sentral dalam mencetak atlet unggulan. DBON bukan hanya mencetak atlet, tetapi juga mampu mendesain atlet, pelatih, dan venue. Hal ini merupakan perwujudan dari penggunaan sains dan teknologi dalam dunia olahraga, yang dikenal sebagai “sport science.”

Dengan adanya sport science, kita memiliki alat yang kuat untuk menentukan potensi atlet, jenis olahraga yang sesuai untuk mereka, dan bagaimana mereka dapat mencapai prestasi tinggi. Ini adalah langkah revolusioner dalam pengembangan olahraga di Kalimantan Timur.

“DBON itu nantinya bisa mendesain atlet, bisa mendasain pelatih dan bisa mendesain venue,” ujar Agus. (Adv/DisporaKaltim)

Back to top button
error: Maaf Konten Diproteksi oleh Sistem !! Sila hubungi redaksi melalui email kliksamarinda.@gmail.com
DMCA.com Protection Status