Ketua Komisi IV Sampaikan Materi Perda No 2 Tahun 2020
KLIKSAMARINDA – Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti, menjadi pembicara dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi Perda Pengarusutamaan Gender (PUG) Nomor 2 Tahun 2020. Perda ini merupakan komitmen Samarinda dalam mempercepat pencapaian pembangunan PUG yang nantinya bersinergi dengan seluruh elemen Pemerintah.
Kegiatan yang berlangsung di aula Rumah Jabatan Walikota Samarinda ini dilakukan juga secara virtual, Rabu pagi, 25 November 2020 yang dibuka langsung oleh Sekretaris Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin.
Dalam materi yang disampaikan Sri Puji Astuti, dalam prosesnya pembahasan Perda ini memakan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar tiga tahun. Pembahasan Perda ini sempat terputus karena alasan anggaran dan terputus pergantian periode karena pemilihan legislatif (Pileg).
“Perda ini kebutuhan mendesak untuk kota Samarinda dimana pengarusutamaan gender ini sangat penting, untuk menangkal semua kesenjangan yang ada di Samarinda. Perda ini betujuan utama kesetaraan dan kesejahteraan,” ujar Sri Puji Astuti.
Sri Puji Astuti turut memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Bimtek serta kerja-kerja yang telah dilakukan DP2PA Samarinda seperti telah terbentuknya tim focal point hingga kelompok kerja atau pokja PUG.
Saat ini, di Samarinda sudah ada Tim Pokja PUG yang diketuai Kepala Bappeda dan Tim Teknis/Driver terdiri dari Bappeda, Inspektorat Wilayah, BPKAD dan DP2PA, sebagai penggerak PUG dalam hal Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG). Samarinda juga sudah memiliki Tim Focal Point OPD sebanyak 27 OPD.
Focal Point PUG sendiri adalah aparatur SKPD yang mempunyai kemampuan untuk melakukan pengarusutamaan gender di unit kerjanya masing-masing.
“Sehingga tinggal bagaimana kota Samarinda ini bisa mengimplementasikan agar mendapat outcome yang benar-benar diharapkan melalui inpres tadi,” ujar Sri Puji Astuti.
Ketua Panitia Pelaksana Bimtek yang juga menjabat Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Kota Samarinda, Desy Evriyani mengatakan, pembangunan PUG di Samarinda sudah sejalan dengan Instruksi Presiden No 9 Tahun 2000 dalam pembangunan nasional. Karena hal tersebut sangat penting dalam menjamin pembangunan berkeadilan bagi semua.
“Karena pembangunan PUG ini menjamin akses, partisipasi, kontrol baik laki-laki maupun perempuan, serta penyandang disabilitas dan berkebutuhan khusus dalam pembangunan,” ujar Desy.
Sekda Samarinda, Sugeng Chairuddin dalam arahannya meminta jika bimtek yang berlangsung tadi bukan hanya sekedar sosialisi receh yang setelah pelaksanaan tidak ada aksi kelanjutan. Ia berharap DP2PA bisa terus mengawal aksi-aksi di lapangan, baik dalam penyusunan program kerja hingga anggaran.
“Jadi saya minta bimtek hari ini bukan hanya sekedar sosialisi yang berharap output saja, yang penting anggaran kegiatan keluar aman sudah. Jadi bukan itu. Tapi saya harapkan benefitnya juga ada. Artinya setelah sosialisasi langsung ada aksi dalam mendukung pembangunan PUG di Samarinda,” ujar Sugeng Chairuddin. (*)