Keterangan Warga Usai Penangkapan Pria Diduga Teroris di Samarinda

KLIKSAMARINDA – Pada Jumat 1 Desember 2024, Tim Densus 88 Antiteror Polri melakukan penggerebekan di Jalan Lambung Mangkurat Samarinda, Kalimantan Timur. Tim Densus 88 menangkap seorang teknisi ponsel di sana yang diduga sebagai jaringan teroris.
Saat penangkapan berlangsung, Jumat siang, sekitar pukul 10.30 WITA, tampak satu unit mobil Inavis Polresta Samarinda terparkir tepat di depan ruko perbaikan handphone. Petugas kepolisian dari Polsekta Sungai Pinang juga terlihat mengatur lalu lintas dengan cermat.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli, menyatakan bahwa keterangan lebih lanjut terkait teroris tersebut akan disampaikan oleh Mabes Polri.
Usai penggerebekan, ruko tempat servis ponsel tetap tutup hingga Sabtu pagi. Meski demikian, sejumlah warga Kota Samarinda tetap datang ke lokasi kejadian.
Hasni, seorang pedagang minuman berusia 55 tahun yang berada disamping ruko servis, mengaku tidak menyangka bahwa tetangganya ternyata diduga seorang teroris.
Pria tinggi, berjanggut, dan berambut panjang ikal tersebut baru bekerja sebulan sebagai teknisi HP. Meskipun dikenal sebagai sosok pendiam dan tidak banyak bicara, Hasni menjelaskan bahwa tetangganya itu tidak menjalankan usaha jualan, melainkan fokus pada servis HP.
“Itu belum ada sebulan itu. Dia gak jualan, dia servis hp. Itu anak buah aja. Biasa aja ke sini, beli roti,” ujar Hasni ditemui kemarin.
Warga lain juga memberikan keterangan serupa, menyatakan bahwa yang bersangkutan tidak terlihat mencurigakan.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyatakan keprihatinannya terhadap kejadian ini. Dia meminta agar warganya tidak lengah, mengingat hal ini sangat berbahaya.
Bahkan Wali Kota Andi Harun berencana menerbitkan aturan bagi para pemilik kos di Kota Samarinda guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Menurutnya, dengan model seperti sekarang, ada kemungkinan teroris bersembunyi di antara yang tinggal di kos. Oleh karena itu, data kos perlu dikumpulkan dan dikordinasikan dengan pihak keamanan untuk mencegah potensi ancaman.
“Kita tidak bisa cegah, kecuali kalau terendus oleh intelejen, yah. Tetapi sebaliknya, kalau kita punya data kos, kita lihat data mereka. Kita bisa koordinasi dengan pihak keamanan,” ungkap Wali Kota Andi Harun, Jumat malam, 1 Desember 2023. (Suriyatman)