Iran memperingati Revolusi Islam dengan cara yang tidak biasanya, Rabu (10/2). Karena masih berjuang keras menghadapi wabah virus corona terburuk di kawasan itu, rakyat negara itu tidak merayakannya dengan berbagai rapat umum dan parade seperti biasanya, melainkan dengan pawai kendaraan bermotor dan sepeda.
Puluhan ribu orang berpartisipasi dalam pawai itu. Mereka bergerak melalui jalan-jalan yang terlihat meriah di sejumlah kota di negara itu.
Di ibu kota, Teheran, jalan-jalan dihiasi dengan bendera-bendera besar Iran dan lautan balon, sementara lagu-lagu revolusioner dan patriotik dikumandangkan dari sejumlah pengeras suara yang dipasang di sepanjang rute pawai.
Radio dan televisi pemerintah menyiarkan lagu-lagu revolusioner dan patriotik, serta rekaman audio dan gambar yang membanggakan mengenai pencapaian ilmiah dan militer Iran, termasuk dalam bidang satelit dan rudal balistik.
Pada malam sebelumnya, menjelang 42 tahun Revolusi Islam, pertunjukan kembang api digelar di samping Menara Telekomunikasi Milad di Teheran.
Korban tewas akibat COVID-19 di Iran mendekati 59.000. Sejak pandemi meletus tahun lalu, Iran telah melaporkan sekitar 1,48 juta kasus virus yang dikonfirmasi. Negara itu, mulai Selasa, menggelar program vaksinasi virus corona dengan memanfaatkan vaksin Sputnik V dari Rusia kepada para petugas kesehatan.
Presiden Hassan Rouhani diperkirakan akan menyampaikan pidato kenegaraan melalui televisi pada Rabu malam (10/2). Baginya, ini adalah pidato terakhir karena rakyat Iran akan memilih penggantinya dalam pemilihan presiden Juni mendatang. Konstitusi Iran hanya memungkinkan presiden mengabdi hanya untuk dua masa jabatan.
Peringatan tahun ini muncul di tengah harapan bahwa Iran akan mendapatkan kelonggaran dari sanksi-sanksi ekonomi yang keras yang dijatuhkan oleh mantan Presiden Donald Trump yang pada 2018 menarik Amerika keluar dari kesepakatan nuklir antara Iran dan negara-negara besar dunia.
Presiden Joe Biden telah mengatakan ia akan berusaha menghidupkan kembali kesepakatan itu, tetapi bersikeras mensyaratkan bahwa Iran harus terlebih dahulu membatalkan langkah-langkah pengembangan nuklirnya. Kesepakatan nuklir 2015 membuat Iran setuju untuk membatasi pengayaan uraniumnya dengan imbalan pencabutan sanksi-sanksi ekonomi.
Sumber VOA