Industri Pisang Kaltim Jadi Komoditas Nasional dan Ekspor Unggulan

KLIKSAMARINDA – Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kalimantan Timur (Kaltim) melaporkan pencapaian pengembangan industri pisang sebagai komoditas unggulan, khususnya pisang kepok gerecek.
Menurut Kepala DPTPH Kaltim, industri pisang Kaltim pada tahun 2022 tercatat mencapai 123.072 ton, dengan luas areal pertanaman mencapai 7.878 hektare.
Kepala DPTPH Kaltim, Siti Farisyah Yana mengatakan Pemprov Kaltim kini memfokuskan upaya dalam mendukung industri pisang melalui pertumbuhan produksi dan pengembangan pasar pisang. Upaya ini dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan para petani di provinsi tersebut.
“Kebutuhan pasar untuk ekspor pisang Kaltim pada tahun 2021 mencapai 1.265 ton. Sementara untuk konsumsi lokal di Kaltim sendiri mencapai rata-rata 30 ton per hari,” ujar Siti Farisyah Yana usai jumpa pers, Jumat 16 Februari 2024 di Aula Diskominfo Kaltim.
Siti Farisyah Yana juga menjelaskan bahwa saat ini Kaltim mendistribusikan pisang kepok gerecek secara nasional rata-rata 90 ton per bulan ke kota-kota seperti Banjarmasin, Surabaya, dan Bali. Sementara itu, untuk pasar Bandung dan Jakarta masih mengalami kekurangan pasokan sebesar 14 ton per bulan.
Rencana pengembangan industri tepung pisang dengan PT Sari Husada di Kaltim juga tengah menghadapi masalah kekurangan bahan baku sebesar 10 ton per hari.
Oleh karena itu, upaya peningkatan produksi pisang Kaltim terus dioptimalkan guna memenuhi permintaan pasar baik lokal maupun nasional.
“Dalam upaya meningkatkan industri pisang di Kaltim, Dinas Pangan Kaltim berencana akan menyalurkan 52.000 benih pisang gerecek unggul ke wilayah perkebunan di seluruh Kaltim pada tahun 2024. Berdasarkan rekapitulasi data penjualan dan ekspor tahun 2023, total penjualan pisang Kaltim sudah mencapai 2.406 ton,” ucap Siti Farisyah Yana.
Di lain sisi, Siti Farisyah Yana juga menjelaskan bahwa bantuan benih pisang kepok gerejek dari Dinas Pangan Kaltim terus disalurkan ke seluruh wilayah. Realisasinya mencapai 18.000 benih yang sudah tersebar di Kabupaten Berau, Kutai Kartanegara, dan Kutai Timur pada tahun ini.
“Proyeksi bantuan benih pisang pada 2024 mencapai target 52.000 benih, guna mendukung pertumbuhan areal dan produksi pisang di seluruh wilayah Kaltim,” ungkapnya.
Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim sendiri terus memacu optimalisasi pengembangan komoditas pisang di seluruh wilayah guna mendukung ketahanan pangan, peningkatan kesejahteraan petani, serta permintaan pasar baik lokal maupun nasional.
Upaya peningkatan industri pisang Kaltim dan produktivitasnya melalui penggunaan bibit unggul, penerapan teknologi budidaya terkini, hingga pendampingan pascapanen terus digalakkan guna mendukung pengembangan industri pisang di Kaltim.
“Pemerintah Kaltim terus menjadikan pengembangan komoditas pisang sebagai fokus utama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani pisang di wilayah tersebut,” pungkas Siti Farisyah Yana. (Pia)