Dua Tahun, Kaltim Dapat BPUM Rp450 Miliar
KLIKSAMARINDA – Sebagai bentuk keseriusan dalam mendukung Program Pemerintah dalam memulihkan dan perekonomian nasional dan membantu UMKM untuk dapat bertahan di masa pandemi, Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas sumber daya manusia KUKM.
Di Kaltim, empat pelatihan sekaligus digelar di Kaltim dengan pendanaan APBN Kementerian Koperasi dan UKM RI, selama tiga hari mulai 30 September-2 Oktober 2021. Pembukaan pelatihan berlangsung di Swiss-bell Hotel Borneo, Kamis, 30 September 2021.
Pelatihan yang dilaksanakan selama 3 hari ini memiliki 4 agenda pelatihan di antaranya adalah pelatihan e-commerce bagi usaha mikro di sektor fashion muslim, pelatihan vocational bagi usaha mikro di sektor pertanian/perkebunan, pelatihan prosedur dan standar ekspor, dan pelatihan strategi pengembangan produk KUKM berorientasi ekspor.
Dalam sambutan, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kaltim, Yadi Robyan Noor menyampaikan bahwa dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan kemandirian UMKM tidak bergerak sendiri-sendiri. Karena itu Yadi Robyan Noor mengharapkan semua pihak baik itu pemerintah, sektor swasta, maupun organisasi masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam membantu UMKM.
Sebanyak 120 peserta mengikuti secara langsung tiga pelatihan di Samarinda dan satu pelatihan di Tenggarong, Kutai Kartanegara. Sementara ratusan pelaku UMKM lainnya mengikuti pelatihan secara virtual atau daring.
“Kita dapat hadiah lagi ya. Kemarin pembiayaan, sekarang pelatihan. Luar biasa dari Kementerian Koperasi,” ujar Yadi Robyan Noor.
Dalam dua tahun ini, 2020 dan 2021, UMKM Kaltim telah mendapat kucuran dana Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) dengan total Rp 450 miliar atau hampir setengah triliun. BPUM diterima oleh tidak kurang dari 195.000 UMKM terdampak Covid-19 di Kaltim.
Jumlah UMKM di Kaltim mencapai 307.343 unit, sementara yang terdampak Covid-19 sekitar 60 persen.
Yadi Robyan Noor berharap agar pelaku UMKM yang dilatih akan semakin meningkat keterampilan dan pengetahuannya, namun terpenting adalah action setelah pelatihan. Yadi Robyan Noor juga sangat berharap para pelaku UMKM akan semakin meningkat secara kualitas dan kuantitas, sehingga akan mampu bersaing di pasar ekspor.
Kaltim menjadi provinsi dengan ekspor nonmigas tertinggi, di luar Jawa. Dimana Kaltim berada di posisi ketiga dengan kontribusi ekspor nonmigas nasional Januari-Mei 2021 sebesar USD 7,1 miliar. Ekspor nonmigas tertinggi masih menjadi milik Jawa Barat dan Jawa Timur. (*)