Apresiasi Untuk GoTo Resmi Masuk Bursa Saham
KLIKSAMARINDA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) telah resmi melantai di bursa hari ini, Senin 11 April 2022. Sebelumnya, GoTo umumkan prospektus penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di pertengahan Maret lalu.
Kini, masyarakat sudah bisa mengakses saham GoTo di pasar modal melalui sekuritas-sekuritas yang bekerja sama. Kehadiran GoTo di pasar modal tentunya menjadi langkah awal yang baik bagi perusahaan rintisan lain yang ada di Indonesia.
Selain memberikan stamina baru untuk perusahaan lain di Indonesia, kehadiran GoTo di bursa merupakan bukti nyata transformasi digital yang dialami Indonesia, terutama dalam ekosistem ekonomi digital.
Jumlah investor di pasar modal Indonesia telah meningkat sebesar 92,7% year-on-year dari 3,88 juta investor di akhir tahun 2020 menjadi 7,48 juta investor di akhir tahun 2021.
Diketahui bahwa sebanyak 88% dari total investor ritel baru tersebut adalah kalangan milenial dan Gen-Z dan berusia di bawah 40 tahun. Pertumbuhan yang luar biasa ini didorong oleh ekosistem digital yang berkembang pesat di Indonesia dan hal tersebut dapat terjadi karena kolaborasi dan kerjasama generasi muda yang tanpa henti.
IPO GoTo juga akan semakin menambah daya tarik pasar modal dan diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor ritel untuk mulai berinvestasi.
Apresiasi pun datang dari Claudia Kolonas, Co-Founder Pluang.
“Kami memiliki ekspektasi yang sangat baik dengan hadirnya GoTo di bursa. Seperti diketahui, transformasi digital merupakan topik hangat yang sedang muncul di kalangan masyarakat. Di era disrupsi digital dan awal mula peralihan ke web 3.0 ini, tak hanya kita bisa mendapatkan akses yang lebih mudah untuk berbagai aspek kehidupan, kita juga bisa melihat iklim masa depan perusahaan rintisan yang positif, terutama eksistensinya di pasar modal,” ujar Cludia Kolonas, melalui rilis.
Selain memberikan angin segar untuk perusahaan rintisan lainnya, Pluang juga mengapresiasi salah satu harapan GoTo melakukan IPO, yaitu mensejahterakan para pekerjanya. Para pekerja GoTo, seperti karyawan dan mitra pengemudi daring, memiliki kesempatan untuk ikut membeli dan mendapatkan bagian dalam pembagian lembar saham GoTo dalam IPO tersebut.
Keputusan GoTo untuk mengalokasikan saham kepada para mitranya, seperti mitra pengemudi, menurut Pluang juga merupakan hal yang patut diapresiasi. Hal itu merupakan upaya inklusi keuangan yang baik serta dapat menjadi contoh untuk perusahaan rintisan yang memiliki rencana serupa di pasar modal.
“Keputusan GoTo untuk IPO di Indonesia juga telah memberikan dampak pertumbuhan yang signifikan di kalangan investor ritel dan memberikan sinyal positif bagi prospek pasar modal Indonesia. Kini, Indonesia semakin dekat dengan demokrasi finansial, karena seluruh kalangan masyarakat telah lebih mudah untuk mengakses aset investasi, tak terkecuali pekerja dan pelaku UMKM yang notabene mitra merchant GoTo.” tegas Claudia.
GoTo adalah salah satu mitra utama Pluang dalam mendistribusikan produk-produk investasi mikro serta kanal top-up pembayaran, dimulai dengan kerjasama platform GoPay pada Maret 2019. Di samping itu, GoVenture, yang merupakan unit usaha modal ventura Gojek, adalah salah satu investor Pluang.
Pembangunan ekosistem pendanaan lokal merupakan hal yang baik untuk kemajuan ekosistem ekonomi digital, serta meningkatkan daya saing perusahaan rintisan lokal, termasuk Pluang.
Diperkirakan, pencatatan saham GoTo di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai antara Rp376,6 triliun (US$ 26,2 miliar) dan Rp 413,7 triliun (US$ 28,8 miliar), hingga menjadikan GoTo salah satu yang tertinggi di BEI setelah ADRO, BUKA dan MTEL.
Untuk IPO tersebut, rentang harga GoTo ditetapkan sebesar Rp316 – Rp346 per lembar saham. (*)