Cara Unik Warga Kampung Tator Rayakan Natal di Tengah Pandemi
KLIKSAMARINDA – Warga Kampung Tana Toraja (Tator), Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) merayakan Natal 2021 dengan cara berbeda. Mereka membuat hiasan pohon Natal secara swadaya.
Cara ini ditempuh umat Kristiani di RT 07, Jalan Manunggal, Gang Manunggal, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda untuk mengatasi pembatasan sosial di tengah pandemi Covid-19. Masing-masing keluarga membuat pohon natal lengkap dengan ornamen lampu hias dengan vahaya berwarna-warni.
Biasanya, warga Kampung Tator Samarinda membeli pohon Natal. Tetapi kali ini mereka membuatnya sendiri dari bahan kayu bekas.
Menurut warga setempat, membuat sendiri pohon Natal telah menumbuhkan keakraban sesama warga. Selama pandemi, keakraban warga sempat menurun.
Tak hanya itu, cara tersebut juga untuk menyiasati pengeluaran biaya perayaan. Tahun-tahun sebelumnya warga Kampung Tator kerap membeli pohon Natal beserta ornamennya.
Namun, Natal Tahun 2021, warga memilih membuat sendiri. Biayanya lebih murah, yaitu antara Rp50 ribu-Rp100 ribu.
Menurut Kristian, Pandemi Covid-19 telah berpengaruh terhadap pola hidup dan perekonomian warga. Rata-rata warga di Kampung Tator adalah pekerja di pabrik kayu lapis Samarinda dan buruh pelabuhan.
“Ini kan lebih murah dan kreatif. Mengurangi beban biaya dan idenya dari masing-masing warga,” ujar Kristian ketika ditemui Sabtu, 18 Desember 2021.
Ketua RT 07, Yuliana Tumonglo menyatakan, kreativitas warga di wilayahnya sudah berlangsung dari tahun 2019 sejak pandemi Covid-19. Waktu itu, pemerintah telah melakukan pembatasan aktivitas warga.
Warga tetap merayakan Natal sesuai kondisi yang ada. Menurut Yuliana, perayaan Natal menjadi bentuk syukur dan kebahagiaan sehingga memberi semangat dalam berkreasi.
Warga bersemangat ketika menghiasi pohon Natal dari barang-barang bekas. Hal itu merupakan inisiatif warga karena pohon Natal harganya cukup mahal.
Warga pun kemudian memilih untuk membuat dari kayu bekas, nilon, dan botol. Tetapi hasilnya cukup menarik.
Berkat referensi dari internet, pohon-pohon Natal itu tampak seperti pemandangan Hari Natal di luar negeri. Bantuan juga datang dari warga non-Kristiani di sekitar Kampung Tator.
“Warga ingin Natal ala-ala di luar negeri. Awalnya membuat bunga pucuk merah. Tetapi karena terlalu pendek dan gampang dijangkau anak-anak jadi membuat yang lebih tinggi dari kayu bekas,” ujar Yuliana.
Kini, Kampung Tator Samarinda memiliki landskap baru saat perayaan Natal. Warga sekitar pun dapat menikmatinya. (Jie)