25 Hari Wafatnya Mantan CEO RS Haji Darjad, Karyawan dan Mantan Karyawan Ungkap Kesan Mendalam

LANTUNAN Surah Yasin mengiringi rangkaian tahlilan 25 hari H. Muhammad Rudy Setiawan –sekaligus buka puasa bersama– Senin 24 Maret 2025. Bertempat di Jalan Basuki Rahmat, Nomor 68 –Kota Samarinda– puluhan tamu undangan hadir. Mulai dari karyawan dan mantan karyawan RSHD, hingga masyarakat setempat.

Sepanjang hidup, pria kelahiran 29 Juni 1974 ini dikenal dermawan dan gemar bersedekah. Menariknya, hal tersebut jarang diungkap ke publik. Kisah kedermawanan ini justru hanya diketahui oleh orang-orang terdekatnya. Terutama mereka yang melaksanakan tugas bersedekah tersebut.

Jumadi –misalnya. Karyawan RSHD yang bertugas di bagian Maintenance (MTN) ini mengaku, ada banyak kebaikan yang dilakukan H. Muhammad Rudy Setiawan. Salah satunya adalah membagikan paket sembako saar Ramadan dan jelang Idulfitri. “Beliau sangat perhatian dengan karyawan, seperti almarhum pak Haji (H. Muhammad Mas’ud, Red.). Wafatnya beliau jadi kehilangan terbesar kami,” katanya.

Jumadi mengutarakan, sepanjang RSHD dipimpin H. Muhammad Rudy Setiawan, gaji karyawan tidak pernah telat. Jika pun terlambat, informasi tersebut akan selalu sampai kepada karyawan. Di lain sisi, keterlambatan gaji tersebut pernah terjadi sekira akhir 2022 dan awal 2023. Namun, kondisi itu tak berlangsung lama. Hak karyawan tetap dibayarkan.

“Beliau rasanya tidak pernah memberikan gaji di atas tanggal 5. Intinya kami tidak pernah mengalami keterlambatan gaji. Kalaupun ada masalah, kami pasti diinformasikan,” terangnya.

Selain karyawan, pengakuan serupa juga dituturkan mantan karyawan RSHD. Hafizi, misalnya. Salah satu ustaz yang pernah bertugas membaca doa bagi para pasien yang menjalani rawat inap di RSHD, mengaku, ada banyak kebaikan yang dilakukan H. Muhammad Rudy Setiawan semasa hidup. Bahkan kebaikan itu juga dirasakan oleh kedua orangtuanya yang berada di Kalimantan Selatan (Kalsel). “Beliau tidak hanya baik kepada saya sebagai karyawan, tetapi juga baik kepada keluarga saya di rumah,” kenangnya.

Serupa dengan Jumadi, Hafizi juga menegaskan tidak ada keterlambatan gaji selama RSHD dipimpin H. Muhammad Rudy Setiawan. Makanya, salah satu yang paling diingat Hafizi adalah ketika RSHD mendapat rezeki lebih. Biasanya, H. Muhammad Rudy Setiawan memberikan uang tambahan (Bonus, Red.). “Biasanya beliau bilang, ini untuk orangtuamu, dan ini untuk anak istrimu. Intinya, banyak kebaikan beliau yang Sebagian besar tidak bisa saya ceritakan,” ucapnya.

Dari pengalaman Hafizi bersama H. Muhammad Rudy Setiawan selama bertahun-tahun, ada karakter yang tak bisa lepas dari sosok pria kelahiran Kota Samarinda tersebut. Misalnya, selalu perhatian kepada karyawan. “Beliau tidak bisa melihat karyawan yang sedang dalam kondisi sakit, baik sakit secara tubuh maupun secara ekonomi. Itu pasti ditolong beliau,” urainya.

Selama bersama H. Muhammad Rudy Setiawan hingga ajal, Hafizi mengingat benar tugas-tugas yang pernah diberikan kepadanya. Diantaranya adalah membagi belasan ribu Alquran di pelbagai tempat, hingga menyalurkan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan. “Saya pernah membagi bantuan kepada 20 orang setiap bulan. Mereka ada yang ditipu, ada yang sedang sakit, ada yang sebatang kara, ada yang ditinggalkan anaknya. Itu yang ditugaskan beliau ke saya untuk membantu banyak orang,” ungkap Hafizi.

“Beliau juga sangat perhatian dengan masjid dan tempat pengajian. Pokoknya kalau ada kekurangan di sana (masjid dan tempat pengajian, Red.), itu pasti dibantu,” timpalnya.

Hafizi mengingat benar, kebaikan Muhammad Rudy Setiawan bahkan dilakukan terhadap mereka yang tidak dikenal secara personal. Hal ini terjadi saat salah satu koleganya –ustaz Subhan– mengalami sebuah masalah pelik. Saat mengetahui itu, H. Muhammad Rudy Setiawan meminta Hafizi agar koleganya tersebut datang ke rumah. “Itu dibantu beliau sampai selesai,” jelasnya. “Beliau punya karakter suka menolong, kenal tidak kenal, kalua beliau tahu pasti ditolong,” sambung Hafizi.

Joko Sugeng Rahmadi –mantan karyawan RSHD lainnya– juga mengutarakan hal serupa. Bekerja sejak 2003, pria yang pernah bertugas sebagai driver ini menyatakan H. Muhammad Rudy Setiawan merupakan sosok pemimpin perusahaan yang tak sekadar panutan. Namun juga pengayom dan contoh yang baik. “Bagi saya beliau sosok pemimpin yang baik bagi karyawan dan orang-orang di sekitarnya,” tuturnya.

Selama bekerja di RSHD, Joko –sapaannya– melihat bagaimana kedermawanan H. Muhammad Rudy Setiawan kepada masyarakat yang membutuhkan. “Beliau selalu mengajak kebaikan, Beliau baik kepada semua orang. Mulai dari yatim piatu, orang tua di panti jompo, janda, fakir miskin, bhkan yang sedang menderita sakit,” akunya.

Serupa dengan Hafizi, Joko Sugeng Rahmadi juga pernah menjalankan tugas dari H. Muhammad Rudy Setiawan untuk membagi ribuan Alquran. Pun, membantu masjid, mushala, hingga pesantren. “Beliau kalau memberi tugas ke karyawan, selalu bilang minta tolong,” sebutnya.

Salah satu yang diingat Joko Sugeng Rahmadi terhadap sosok H. Muhammad Rudy Setiawan, adalah kedermawanannya yang tidak pandang apapun. “Mau muslim atau tidak, beliau pasti memberikan bantuan kalau tahu ada orang susah. Mau kenal atau tidak. Mau karyawan atau bukan. Pernah beliau memberi bantuan kepada orang nonmuslim. Beliau cuma niat semoga kebaikan beliau dan orang yang mengantarnya diterima Allah SWT,” tukasnya. (fai)