Kakek Sebatang Kara di Samarinda Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Rumah
KLIKSAMARINDA – Seorang kakek yang tinggal sebatang kara di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) ditemukan meninggal dunia di dalam rumah. Kakek tersebut tinggal di Jalan Harva, RT 33, Nomor 44, Kecamatan Samarinda Ulu.
Kakek berinisial Yl itu berusia 58 tahun. Jasadnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Jumat, 4 Februari 2022 malam.
Diketahui warga sekitar, Yl tidak keluar dari rumahnya dalam dua hari terakhir. Yl ditemukan oleh tetangganya akan mengantarkan makan malam dalam kondisi meninggal dunia dan terbaring di kamar tidur.
Petugas Inafis Polresta Samarinda lalu melakukan evakuasi terhadap jasad Yl. Proses evakuasi berlangsung hati-hati karena petugas khawatir rumah korban rubuh.
Sebelum evakuasi, aparat sempat berupaya membubarkan kerumuman warga di depan rumah Yl Jumat malam.
Dari keterangan tetangga korbam, Yl diketahui tinggal sendiri di rumah.
Karena diketahui sedang sakit stroke, warga sekitar membantunya dengan memberi makan.
Warga sekitar mengetahui jika Yl telah 4 kali terserang stroke.
Seorang tetangga Yl, Dicky, menyatakan bahwa korban biasanya selalu keluar dari rumah untuk mencari makan. Sejak dua hari terakhir, Yl tidak pernah kelua rumah.
“Ini sudah keempat kalinya sakit kena stroke. Lama sudah (kena stroke. Cuma sembuh (tapi) kena lagi,” ujar Dicky saat ditemui di lokasi evakuasi.
Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ulu, Iptu Fahruddin mengatakan, di tubuh Yl tidak ditemui adanya tanda-tanda kekerasan. Korban diduga meninggal dunia karena sakit berdasarkan keterangan tetangga.
Iptu Fahruddin menyatakan, dari keterangan tetangga, korban kemungkinan meninggal karena sakit. Sebelumnya dari pihak tetangga, penjual warung, menginformasikan bahwa setiap harinya korban membeli makan setiap pagi maupun sore.
“Namun dua hari kemudian korban tidak membeli makanan dan kemudian pemilik warung datang ke untuk memastikan kenapa tidak membeli di warung. Korban sudah tidak bernyawa lalu dilaporkan ke pihak kepolisian. Kita akan lakukan visum episetrum di tubuh korban,” ujar Iptu Fahruddin.
Kasubnit Inafis Polresta Samarinda, Aiptu Harry Cahyadi menegaskan di tubuh korban tidak ada tanda-tanda kekerasan. Namun pihaknya tetap menunggu hasil visum agar memastikan penyebab kematian Yl.
“Terhadap korban, kita masih menunggu visum. Nanti kita akan lakukan PCR pada tubuh korban. Untuk antisipasi perkembangan Covid19,” ujar Aiptu Harry Cahyadi.
Aparat bersama warga sekitar kemudian mengevakuasi jenazah Yl ke RSU AW Syahranie Samarinda. (Jie)