
KLIKSAMARINDA – Kasus meninggal dunia pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami penambahan pada 16 Desember 2020. Dalam laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, 16 Desember 2020, tercatat ada 8 kasus meninggal dunia pasien terkonfirmasi Covid-19.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak menerangkan, penambahan jumlah kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dilaporkan meninggal dunia bertambah sebanyak 8 kasus.
Delapan kasus meninggal dunia tersebut berasal dari Kutai Timur 1 kasus, Kutai Kartanegara (4), Balikpapan (2) dan Samarinda (1).
Penambahan tersebut membuat total pasien meninggal menjadi 653 kasus atau 2,8 persen dari kasus terkonfirmasi.
Sementara itu, per Rabu, 16 Desember 2020, masih menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah terkonfirmasi di 9 kabupaten/kota wilayah Kaltim. Kasus terkonfirmasi sebanyak 280 kasus, berasal dari Berau sebanyak 23 kasus, Kutai Barat (6), Kutai Kartanegara (47), Kutai Timur (93), Paser (24), Penajam Paser Utara (10), Balikpapan (44), Bontang (1) dan Samarinda (32). Sehingga jumlah total terkonfirmasi 23.141 kasus atau 621.8 per 100 ribu penduduk di Kaltim.
“Tingginya angka terkonfirmasi ini tentu membuat kita harus semakin waspada, karena memang pandemi Covid-19 ini masih belum habis. Namun pemerintah juga terus berusaha memberikan pelayanan dan perawatan terbaik, agar pasien terkonfirmasi bisa sembuh. Hal ini juga terlihat dari angka kesembuhan yang terus meningkat,” ujar Andi Muhammad Ishak.
Andi Muhammad Ishak menambahkan jumlah pasien sembuh bertambah sebanyak 176 kasus atau menjadi 19.573 kasus atau 84.6 dari kasus terkonfirmasi.
Penambahan kasus sembuh berasal dari Berau 7 kasus, Kutai Kartanegara (45), Kutai Timur (20), Paser (11), Penajam Paser Utara (3), Balikpapan (35), Bontang (15) dan Samarinda (40).
“Upaya-upaya pemerintah dalam melakukan testing, tracing hingga treatment untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, harus didukung masyarakat dengan melaksanakan anjuran pemerintah untuk tidak berkerumun dan mengurangi aktivitas di luar rumah jika tidak terlalu penting. Laksanakan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Kita harus tetap optimis dan displin diri menghadapi Covid-19 ini,” ujar Andi Muhammad Ishak. (*)