KLIKSAMARINDA – Wilayah di Kalimantan Timur (Kaltim) hanpir seluruhnya terpapar Covid-19. Per 29 April 2020, dari data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, 9 dari 10 kabupaten/kota di Kaltim terpapar Covid-19.
Namun, ada satu kabupaten yang tetap bertahan tanpa adanya kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Wilayah itu adalah Kabupaten Mahakam Ulu, kabupaten termuda di Kaltim.
Dalam infografis Kamis, 30 April 2020 disebutkan, pasien Covid-10 terbanyak masih berada di Kota Balikpapan dengan jumlah 32 orang, Kutai Timur 18 orang, Samarinda 19 orang, Penajam Paser Utara 15 orang, Kutai Barat sebanyak 12 orang, Bontang 10 orang, Berau 19 orang, Paser 6 orang dan Kutai kartanegara 3 orang. Total per 30 April 2020, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim berjumlah 134, minus Kabupaten Mahakam ulu.
Tetapi, meski begitu, Mahakam Ulu telah terdeteksi adanya pasien orang dalam pemantauan (ODP). Jumlahnya ada 98 orang dan 75 di antaranya selesai pemantauan. Sementara 23 di antaranya masih dalam proses pemantauan.
Sedangkan Kabupaten Mahulu memang masih terlihat nol atau bebas dari pasien Covid-19. Namun seperti saya jelaskan tadi banwa di sana juga telah ada pasien ODP sebanyak 87 orang, PDP sebanyak 74 kasus dan yang masih menunggu proses sebanyak 14 orang,” tegas Andi.
Kini, kabupaten yang berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia Timur ini belum ada yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kedisiplinan masyarakat mengikuti anjuran pemerintah dan kejujuran menceritakan riwayat perjalanan, dinilai menjadi kunci dalam mencegah penyebaran Covid-19, karena pemerintah telah membuat berbagai imbauan dan anjuran untuk penanganan pandemi ini.
“Komitmen seluruh masyarakat menerapkan anjuran pemerintah baik physical distancing, pola hidup sehat, dan lainnya merupakan kunci utama mencegah COVID-19,” ujar Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh, di Ujoh Bilang, Rabu 29 April 2020.
Hal yang juga tidak kalah penting adalah kesadaran masyarakat dan semua pihak terkait dalam mempertahankan zona hijau di Mahakam Ulu, sehingga kawasan perbatasan dengan Malaysia ini masih tetap tidak ada yang positif COVID-19 maupun pasien dalam pengawasan (PDP).
Saat ini, lanjutnya, status Mahakam Ulu masih di zona hijau sehingga hal ini harus disyukuri. Namun bagaimana mempertahankan ini, kuncinya ada di masyarakat, yakni kejujuran melaporkan bagi yang baru datang dari luar daerah karena kedisiplinan menjaga daerah tergantung komitmen bersama.
“Masyarakat harus mematuhi aturan yang dikelurkan pemerintah, kemudian perusahan harus sama-sama menjaga supaya tidak mendatangkan orang luar lagi untuk sementara, lantas menjaga karyawannya untuk tidak ke luar masuk ke daerah yang terpapar Covid-19,” ucap Boni. (*)