KLIKSAMARINDA – Incidence rate (frekuensi penyakit atau kasus baru yang berjangkit dalam masyarakat) Covid-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) secara umum terus mengalami peningkatan jumlah. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim mencatat, insidence rate atau angka kejadian kasus Covid-19 berada posisi mengkhawatirkan.
Jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kaltim per 24 Agustus 2020 mengalami penambahan jumlah sebanyak 44 kasus, yaitu dari Kutai Timur 1 kasus, dari Penajam Paser Utara 20 kasus, dan dari Samarinda sebanyak 23 kasus. Sehingga jumlah total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kaltim mencapai angka 3145 kasus.
“Per 24 Agustus 2020, tercatat per 100 ribu penduduk di angka 48,5. Artinya sekitar 85 orang dari 100 ribu penduduk sudah tertular Covid-19,” ujar Andi Muhammad Ishak, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, saat teleconference pada Senin 24 Agustus 2020 melalui aplikasi Zoom.
Menurut Andi Muhammad Ishak, selain insidence rate, case fatality rate (angka kasus kematian) juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi dan pesat dalam beberapa bulan terakhir. Jumlahnya per 24 Agustus 2020 mencapai total 125 kasus kematian.
“Case fatality rate kita sudah menunjukkan angka 4. Sebelumnya kita di kisaran satu dan sekarang sudah menunjukkan angka 4,” ujar Andi Muhammad Ishak.
Satu wilayah yang mengalami insidence rate tinggi di Kaltim adalah Samarinda. Hingga 24 Agustue 2020, di Samarinda tercatat ada 26 kasus kematian pasien konfirmasi positif Covid-19.
Per 24 Agustus 2020, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim membeber data dua kasus kematian baru. Dua kasus tersebut adalah:
1. SMD 650 (Laki-laki 56 tahun) dirawat di RSUD AW Syahranie dan dilaporkan meninggal dunia pada tanggal 20 Agustus 2020 pukul 07.55 WITA
2. SMD 670 (Wanita 62 tahun) dirawat di RSUD AW Syahranie dan dilaporkan meninggal dunia pada tanggal 22 Agustus 2020 pk. 21.30 WITA
“Dua kasus tersebut warga Samarinda, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Pemulasaran dan pemakaman sesuai protocol Covid-19,” ujar Andi Muhammad Ishak.
Selain di Samarinda, per 24 Agustus 2020 juga tercatat adanya dua kasus kematian di Penajam Paser Utara sebanyak 2 kasus. Keduanya adalah warga Penajam Paser Utara, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut yaitu PPU 48 Laki-laki 67 tahun dan PPU 49 Laki-laki 57 tahun.
“Kasus dirawat di RSUD Aji Putri Botung dan dilaporkan meninggal pada tanggal 16 Agustus 2020. Pemulasaran dan pemakaman sesuai protocol Covid-19,” ujas Andi Muhammad Ishak.
Menurut Andi Muhammad Ishak, kasus Covid-19 terus terjadi dan menunjukkan angka sangat tinggi. Imbasnya, status peringkat Kaltim secara nasional terus meningkat hingga pertengahan Agustus di urutan 17-18. Namun, saat ini bergerak ke arah urutan 12 secara nasional dalam penularan virus corona.
“Sekarang sudah bergerak urutan ke-12. Atau bisa menuju ke-11 bahkan masuk 10 besar,” ujar Andi Muhammad Ishak.
Menurut Andi Muhammad Ishak, kasus penularan Covid-19 sebelum lebaran hingga saat ini sudah mengalami peningkatan hampir empat kali lipat dari peningkatan kasus kematian sebelumnya.
Andi Muhammad Ishak juga menyebutkan, tingkat kesembuhan bagi pasien positif mengalami penurunan. Angka kasus sembuh mencapai 70 persen. Namun sekarang tinggal 61 persen. Per 24 Agustus 2020, kasus sembuh mencapai angka 10 orang, yaitu dari Kutai Barat 3 kasus, Kutai Timur 1 kasus, Paser 4 kasus, dan Penajam Paser Utara 2 kasus.
“Apabila kita tidak sungguh-sungguh dan serius mencegah penyebaran dan penularannya, maka efek yang ditimbulkan semakin berat sebab menyebabkan banyak kematian,” ujar Andi Muhammad Ishak. (*)