Perjalananku ke Desa Pela Kutai Kartanegara, Ini Lokasi Dermaga dan Biayanya
KLIKSAMARINDA – Saya berangkat dari Samarinda siang itu menuju Tenggarong bersama beberapa teman. Selama 30 menit memakai motor, kami melanjutkan perjalanan ke kota Bangun untuk menuju Desa Pela, sebuah desa wisata di Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur.
Untuk mencapai Desa Pela, kami harus melewati perjalanan sungai sekitar 30-45 menit dari Kota Bangun. Sebenarnya ada satu lagi titik keberangkatan, yaitu dermaga di Liang Ulu.
Kedua tempat ini adalah lokasi penjemputan tamu menuju Desa Pela. Dari dua titik keberangkatan itu, pengunjung sama-sama bisa menggunakan speedboat atau kapal motor.
Layanan transportasi air ini disediakan langsung oleh pengelola desa wisata. Biaya sewa speedboat sekitar Rp400.000 hingga Rp500.000 per orang pulang pergi, tergantung titik keberangkatan. Speedboat bisa menampung hingga 12 penumpang, sementara kapal motor bisa mengangkut 18 penumpang.
Titik keberangkatan dari dermaga Kota Bangun, penjemputan tamu atau wisatawan dilakukan di dermaga masjid Al Jamal dengan biaya sekitar Rp500 ribu untuk pulang-pergi. Perjalanan dari Kota Bangun ke Desa Pela memakan waktu sekitar 30 menit.
Sementara, dari Liang Ulu, biaya penjemputan tamu atau wisatawan itu hanya sekitar Rp400 ribu untuk pulang-pergi. Lebih murah dari penjemputan di Kota Bangun. Akan tetapi, estimasi waktu perjalanan dari Liang Ulu ke Desa Pela sekitar 15 menit. Lebih cepat jika dibandingkan dengan Kota Bangun.
Agar perjalanan aman dan nyaman, tenang saja. Pengelola juga menyediakan jaket pelampung yang wajib digunakan selama di perahu. Pelampung sangat penting demi keselamatan pengunjung mengingat medan Sungai Mahakam yang kerap berarus deras.
Sebelum berangkat, kami memang disarankan untuk memesan jasa transportasi sehari sebelum kedatangan ke lokasi agar penjemputan lancar. Pemesanan bisa melalui kontak Pokdarwis Desa Wisata Pela di 0813-4724-3689.
“Untuk memesan penjemputan, wisatawan dapat menghubungi nomor 0813-4724-3689. Pemesanan harus sehari sebelumnya,” ujar Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pela, Alimin Azarbaijan.
Menikmati Pesona Alam Desa Pela
Menyusuri pemandangan Sungai Mahakam dan garis tepiannya menjadi panorama yang kami lihat sepanjang perjalanan. Ini ibarat wisata susur sungai sebelum kami tiba di Desa Pela. Begitu tiba di dermaga Desa Pela, kami langsung disambut panorama alam pedesaan yang begitu hijau dan asri. Terdengar suara burung berkicau dan gemericik air sungai yang merdu serta jauh dari kebisingan. Kami juga bisa leluasa menghirup udara di desa wisata ini yang masih tergolong asri, sangat sejuk, dan bersih. Hmmm, nyaman.
Di sekeliling saya melihat hutan belantara yang masih sangat alami. Pepohonan rindang dan tumbuhan hijau rimbun tumbuh subur di sekitar desa. Air sungai yang mengalir jernih menambah keindahan alam desa wisata ini.
Desa Pela adalah sebuah desa wisata yang baru berkembang pesat sejak tahun 2017. Lokasinya ada di tepian Sungai Mahakam yang menawarkan pesona alam pedesaan dan kehidupan masyarakat setempat yang unik. Pemkab Kukar menetapkannya sebagai desa wisata pada 16 juni 2018 lalu.
Dengan keindahan alamnya yang luar biasa, Desa Wisata Pela kini menjadi destinasi wisata favorit baik wisatawan mancanegara maupun domestik. Beragam aktivitas menarik bisa dinikmati di desa wisata yang masih tersembunyi ini. Pengunjung juga bisa bersantai sambil mengabadikan momen indah bersama latar belakang bunga. Spot-spot ini sangat cocok untuk kegiatan fotografi alam.
Di Desa Pela, kami juga melihat ada sebuah museum unik. Di dalamnya ada berbagai macam alat tangkap nelayan yang ramah lingkungan. Kami seperti disuguhi wisata edukasi melalui museum Desa Pela ini.
Penginapan Ramah Lingkungan di Desa Wisata Pela
Kami memutuskan untuk menginap di Desa Wisata Pela sebelum melanjutkan rencana di esok hari. Kebetulan, ada homestay atau penginapan warga dengan nuansa pedesaan yang unik. Rumah panggung khas Kalimantan dipadukan fasilitas modern nan nyaman untuk para tamu.
Harga sewa homestay mulai dari Rp200.000 per malam sudah termasuk sarapan. Homestay berkapasitas 2 hingga 5 orang. Fasilitasnya stndar nasional.
Beberapa homestay juga dilengkapi gazebo untuk bersantai menikmati pemandangan desa dan kolam renang pribadi. Suasana asri dan tenang membuat penginapan di Desa Wisata Pela sangat nyaman untuk beristirahat.
Dengan konsep ramah lingkungan, sebagian besar penginapan di Desa Wisata Pela menggunakan material alami. Sangat cocok bagi mereka yang memiliki ketertarikan terhadap hal-hal yang bernuansa natural.
Mengenal Budaya Masyarakat Lokal
Selain menikmati alam, di Desa Wisata Pela kami juga melihat ada tradisi dan budaya masyarakat lokal. Seperti masakan khas setempat. Sayangnya, waktu kami tidak banyak sehingga tak semua sajian bisa dinikmati.
Menurut warga setempat, setiap tahun Desa Pela menggelar festival bernama Festival Danau. Acara ini menampilkan upacara adat, pertunjukan seni dan budaya, serta beragam kompetisi menarik. Festival tahunan ini semakin memeriahkan liburan di Desa Wisata Pela.
Dengan keindahan alamnya yang masih alami dipadukan budaya lokal yang unik, Desa Wisata Pela layak menjadi destinasi wisata favorit. Liburan di desa wisata ini akan memberikan pengalaman tak terlupakan dengan beragam aktivitas seru dan menarik. Senang sekali bisa mengunjunginya.
Desa Wisata Pela yang baru berkembang 5 tahun belakangan ini memiliki beragam daya tarik wisatanya yang unik dan menarik. Desa wisata ini patut untuk dikunjungi saat berlibur ke Kalimantan Timur yang menyajikan keindahan yang sayang untuk dilewatkan. (Dya)