Provinsi Kaltim

Penjelasan Singkat Daddy Ruhiyat Soal Program FCPF-CF Kaltim, Kolaborasi Jadi Kunci

KLIKSAMARINDA – Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan komitmen dalam mengurangi emisi karbon melalui program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF).

Ketua Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Kaltim, Prof. Daddy Ruhiyat, mengungkapkan program FCPF-CF tak hanya menargetkan pengurangan emisi. Program ini juga memperkuat visi pembangunan berkelanjutan yang mengintegrasikan keseimbangan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan di Kaltim.

“FCPF-CF adalah langkah konkret kami menuju pembangunan berkelanjutan,” ujar Daddy Ruhiyat saat konferensi pers yang digelar di Hotel Aston Samarinda, Senin 2 Desember 2024.

Daddy Ruhiyat menjelaskan bahwa program ini akan menjadi wujud nyata kerja sama lintas sektor antara pemerintah daerah, swasta, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan institusi pendidikan.

“Kolaborasi adalah kunci. Tidak mungkin program sebesar ini berhasil tanpa dukungan dan keterpaduan semua pihak,” tegasnya.

Daddy Ruhiyat mengatakan bahwa Kaltim menghadapi tantangan besar akibat deforestasi yang signifikan. Hutan yang dulunya meliputi 12,7 juta hektare kini tersisa sekitar 6,5 juta hektare.

“Target utama kami adalah menyelamatkan hutan yang tersisa karena jasa lingkungan yang diberikan hutan tidak tergantikan. Ini bukan hanya soal uang, tetapi soal keberlanjutan hidup,” jelasnya.

Ia mengungkapkan ada berbagai dampak buruk seperti kebakaran hutan, banjir, dan perubahan pola cuaca. Fenomena alam ini menjadi pengingat akan pentingnya pendekatan baru dalam pembangunan daerah.

“Kita beruntung memiliki pemimpin seperti Gubernur Awang Faroek Ishak dan Isran Noor, yang mendukung penuh inisiatif ini. Harapannya, gubernur berikutnya akan melanjutkan perjuangan ini agar tidak berhenti di tengah jalan,” harap Daddy Ruhiyat.

Salah satu kunci keberhasilan FCPF-CF di Kaltim adalah integrasi pengurangan emisi karbon ke dalam dokumen perencanaan pembangunan.

Daddy Ruhiyat mengapresiasi dukungan kepala daerah yang mampu mendorong kebijakan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari visi pembangunan.

“Inisiatif seperti Kaltim Green menjadi landasan awal yang penting. Sekarang semua sektor mulai dari pemerintah hingga akademisi telah terintegrasi. Inilah yang selalu ditanyakan oleh provinsi-provinsi lain: bagaimana Kaltim bisa membangun kolaborasi yang efektif,” pungkasnya. (Pia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status