Culinary

Menyusuri Lapak Kuliner Untuk Berbuka Puasa di Pasar Ramadan Samarinda

KLIKSAMARINDA – Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pasar Ramadan Samarinda selalu menyediakan sajian kuliner berbuka puasa menjadi incaran para pembeli.

Tampak pada hari pertama dan kedua Ramadan di Pasar Ramadhan Samarinda cukup padat. Pada hari pertama dan kedua puasa Ramadan, para pedagang di Pasar Ramadan Samarinda di lapangan parkir GOR Segiri Jalan Kesuma Bangsa, banyak yang menjual bingka dan makanan lainnya.

Bingka Ramadan setiap tahunnya memang menjadi daya tarik para pedagang di Pasar Ramadan sebagai santapan untuk berbuka puasa.

Untuk menambah daya tarik, tidak jarang para pedagang membuat berbagai variasi bentuk bingkak.
Baik itu bingkak berbentuk bundar hingga berbentuk bintang.

Bingkak yang dijual juga bervariasi mulai harga Rp5000 hingga Rp15 ribu per potong.

Selain bingkak juga ada makanan agar-agar, kue lapis, serta beberapa jenis santapan untuk berbuka puasa.

Pedagang makanan musiman di Pasar Ramadan Samarinda, Rahmawati, mengaku sengaja memanfaatkan pasar Ramadhan untuk berdagang bingka.

“Saya hanya mengambil upah jual bingka. Sementara yang membuat bingkak adalah tetangga,” ujar Rahmawati.

Rahmawati menambahkan, beberapa pedagang memilih hanya mengambil upah jual bingka dan makanan lainnya. Alasannya, lebih mudah daripada membuat sendiri.

Rahmawati mengaku telah aktif berjualan di Pasar Ramadan setiap tahun. Banyak sekali pembeli yang sudah menjadi pelanggannya.

Pada petak ukuran 2 X 1 meter, Rahmawati menjual berbagai jenis bingkak, agar-agar, dan berbagai jenis kue lapis.

Selain makanan ringan untuk berbuka puasa pasar Ramadan juga menyediakan makanan dan sayuran siap saji.

Berbagai jenis sayuran dan ikan menjadi pilihan para pembeli yang mengaku pada puasa hari pertama dan kedua ini mereka malas untuk memasak.

Seorang warga Samarinda yang tinggal di Jalan M Yamin, Rita, mengatakan dirinya sengaja membeli sayuran dan ikan masak karena ia malas untuk memasak.

Selain malas memasak, Rita mengaku sengaja membeli makanan siap santap untuk berbuka puasa bersama anak dan suaminya.

Selain itu makanan ini juga bisa untuk sahur. Jadi, menurut Rita, memasak atau membeli makanaan sama saja.

“Saya baru bangun jam 9 pagi. Sementara tukang sayur sudah pada lewat. Apalagi bulan puasa tukang sayur juga malas berjualan,” ujar Rita. (Suriyatman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status