News

Kadispora: Jangan Ciptakan Prestasi Semu di Porprov

KLIKSAMARINDA – Keluhan terkait atlet mutasi pada pelaksanaan Porprov VII Kaltim di Berau ramai dibincangkan oleh sejumlah pelatih, pengurus cabor, dan tokoh olahraga di sejumlah akun media sosial.

Mereka menyuarakan, kegiatan Porprov seharusnya menjadi pesta olahraga bagi masyarakat Kaltim, bukan malah menjadi pesta atlet dari luar daerah.

Para pelatih dan pengurus cabor menyinggung keabsahan atlet yang disinyalir melanggar aturan mutasi atlet dalam kegiatan multi even di daerah.

Kepala Dispora Kaltim Agus Tianur mengharapkan perhelatan Porprov yang sudah enam kali dilaksanakan di Kaltim ini bisa menjadi tolak ukur pembinaan prestasi atlet di daerah menuju prestasi di kejuaran nasional dan internasional.

Oleh sebab itu, Agus Tianur mengaku tidak sependapat dengan masuknya atlet luar Kaltim yang direkrut oleh tim kabupaten/kota hanya untuk bertanding di ajang Porprov semata. Sehingga tidak bisa menjadi aset Kaltim di masa mendatang untuk kejuaran yang lebih tinggi seperti kejurnas atau PON.

“Kalau ini terjadi, hanya seperti pembinaan prestasi yang semu saja. Kita harus belajar dari kegagalan pada PON di Papua, hasil Kejurnas bagus namun di PON kita gagal memenuhi target,” katanya.

Agus Tianur juga menyoroti penerapan aturan PB Porprov terkait biaya adminitrasi protes saat pertandingan. Sebab, dia menilai aturan itu sangat memberatkan peserta Porprov mengingat tidak semua kabupaten/kota mendapatkan kucuran dana yang besar dari pemerintah daerah masing-masing.

“Jangan mengkapitalisasi aturan dalam event olahraga, maka dari itu saya meminta aturan itu harus dicabut,” tegasnya.

Agus Tianur mengingatkan, pelaksanaan pesta olahraga di Kaltim ini tetap menggunakan sumber pendanaan dari pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Sehingga dalam kegiatan ini pemerintah melalui dinas terkait seharusnya juga ikut dilibatkan.

Apalagi, saat ini Pemprov Kaltim juga punya kepentingan besar dengan pembinaan prestasi olahraga di daerah, dengan ditetapkannya Kaltim sebagai salah satu wilayah yang masuk dalam progam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

“DBON merupakan program nasional oleh Kemenpora, dan di Kaltim diketuai oleh pak gubernur,” terangnya.

Dengan banyaknya persoalan yang muncul dalam setiap kegiatan Porprov, Agus Tianur siap melakukan telaah untuk membenahi kegiatan olahraga di Kaltim menuju ke arah yang lebih baik.

Dia menyatakan, melalui studi banding kegiatan serupa di Jatim dan Jabar, Dispora berpendapat kegiatan Porprov sebaiknya tidak dilaksanakan di satu tempat saja. Namun pertandingan harus tersebar di seluruh wilayah Kaltim sesuai dengan kesiapan sarana dan prasarana di daerah itu untuk melaksanakan pertandingan olahraga.

“Misalnya cabang beladiri di Samarinda, cabang menembak di Balikpapan, cabang dayung di Kukar. Dengan kegiatan seperti ini juga akan mengurangi biaya, baik panitia penyelenggara maupun kontingen yang akan bertanding,” tukas Agus Tianur. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button
DMCA.com Protection Status