Deni Hakim Anwar Ajak Orang Tua Jaga Kebersihan Anak Hindari Hepatitis Akut Misterius

KLIKSAMARINDA – Pandemi Covid-19 belum benar-benar menghilang di muka bumi ini. Namun, dunia kembali dihebohkan dengan kemunculan penyakit hepatitis akut misterius yang diduga hanya menyerang anak di bawah 16 tahun.
Kewaspadaan pemerintah dan masyarakat atas adanya penyakit tersebut juga berlangsung di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Bahkan, kasus anak berusia 8 tahun yang diduga meninggal dunia akibat hepatitis akut tanpa penyebab yang jelas itu dikabarkan telah terjadi di Samarinda.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda Deni Hakim Anwar mengaku khawatir apabila kasus anak usia 8 tahun yang meninggal di Kota Tepian beberapa waktu lalu benar-benar diakibatkan hepatitis akut misterius. Kekhawatiran pun bertambah karena saat ini banyak sekolah di Kota Samarinda maupun kabupaten/kota lainnya yang menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Disinggung apakah nantinya legislatif akan mengusulkan melakukan 100 persen pembelajaran dalam jaringan (daring) di Kota Samarinda dan meniadakan PTM kembali, Deni Hakim Anwar mengaku belum tahu pasti langkah ke depannya.
“Pastinya kita akan melihat situasi lebih dulu. Sampai saat ini beberapa sekolah masih ada yang online, ada juga sebagain PTM,” ujar Deni Hakim Anwar beberapa waktu lalu.
Namun, Deni Hakim Anwar menyatakan, apabila kasus hepatitis akut misterius terjadi di Kota Samarinda, pihaknya dan pemerintah akan segera melakukan review atau evaluasi terhadap PTM yang ada.
Meskipun tidak tahu pasti penyakit hepatitis akut misterius ini menular atau tidak, politikus Gerindra itu mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) di mana pun dan kapan pun.
“Yang paling penting melakukan pencegahan dan pola hidup sehat. Kita minta kepada anak-anak sekolah agar tidak jajan sembarangan dulu,” ujar Deni Hakim Anwar.
Menurut pria kelahiran 1970 itu, kemungkinan besar kasus ini berawal dari kuman, virus dan bakteri yang menyangkut kebersihan seseorang. Itu artinya, anak-anak harus melakukan pola hidup sehat.
“Rajin mencuci tangan, menjaga makanan yang sehat dan matang, supaya jangan sampai terkena kuman atau virus itu tadi,” ujar Deni Hakim Anwar.
Deni Hakim Anwar juga mengimbau agar pelaksanaan PTM yang berjalan saat ini di beberapa sekolah benar-benar menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Terutama karena penyakit ini menyangkut kesehatan anak-anak penerus bangsa.
“Mari lakukan pemantauan berkala, segala sesuatu itu harus ada SOP nya. Mari kita cegah agar tidak menular ke lain. Kita minta anak-anak yang melakukan PTM bisa menjaga kesehatan dan kebersihan. Tenaga pendidik dan orang tua wajib memantau anak-anaknya di sekolah maupun di lingkungan rumah,” ujar Deni Hakim Anwar. (Apr/Adv)