Banjir Samarinda Genangi Jalan Protokol dan Perumahan
KLIKSAMARINDA – Sejumlah jaan protokol di Samarinda, Kalimantan Timur kembali terendam banjir. Hujan lebat sekitar 1 jam pada Minggu siang, 5 September 2021, mengakibatkan genangan air setinggi 50-70 centimeter cm.
Antara lain, di Jalan dr. Sutomo, Jalan Pembangunan, Jalan M. Yamin, Jalan AW Syahranie, Jalan Suryanata, Jalan Juanda. Simpang Empat Lembusuwana, dan Simpang Sempaja.
Sejumlah kendaraan roda dua mengalami mogok karena dipaksa melintas genangan air. Para pengendara pun terpaksa mendorong kendaraannya di tengah hujan.
Banjir juga mengakibatkan para pelaku ekonomi terhambat mencari nafkah. Pedagang bakso yang melintas di depan Mal Lembusuwana, Jalal, mengaku nekat tetap berdagang meski kondisi sedang banjir.
“Banjir ngetem. Iya,” ujar Jalal ketika ditemui di Jalan dr. Sutomo.
Banjir pada Minggu siang, 5 September 2021 juga menggenangi kawasan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Selatan, Samarinda. Ketinggian air hingga Minggu sore terus mengalami peningkatan. Masyarakat mengaku merasa waswas, terutama mereka yang berada di kawasan perumahan Bengkuring.
Beberapa warga mulai mengungsi. Namun ada pula yang memilih tetap berada di dalam rumah dengan kondisi terendam air.
Warga RT 46 Asparagus Bengkuring, Mislasi, mengaku memilih untuk tetap berada di dalam rumah karena tidak sehat. Mislasi memilih beristirahat di lantai dua rumahnya.
Namun, Mislasi tidak bisa memasak. Dia menyatakan hanya bergantung pada bantuan makanan dari relawan dan pemerintah.
“Gak bisa masak. Jadinya beli aja. Kalau ada dikasih, ya diambil,” ujar Mislasi.
Banjir juga berdampak terhadap keluarga Suparno di RT 38 Jalan Terong Pipit, Bengkuring. Suparno mengaku tetap berada di rumah dan membuat panggung di dalam rumah agar terhindar dari air genangan banjir.
Suparno juga memindahkan sejumlah barang berharga miliknya ke atas panggung agar tidak terendam.
“Tidak ingin merepotkan anak. Lebih senang di rumah. Kalau bantuan baru beras itu, tidak ada bantuan nasinya,” ujar Suparno.
Di tengah situasi pandemi dan kondisi banjir, Satuan Unit Samapta Polresta Samarinda turut membantu warga. Menurut Kasat Samapta Polresta Samarinda, Kompol Ahmad Abdullah, pihaknya membantu warga yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumahnya dengan memberikan bantuan beras.
“Ketinggian air rata-rata 50-60 centimeter di kawasan Asparagus ini. Terlihat nyaris seluruh rumah warga terendam dan sudah sepi karena sebagian besar warga masyarakat sudah mengungsi,” ujar Kompol Ahmad Abdullah. (Jie)