Wali Kota Samarinda Sesalkan Penolakan Pasien di RS
KLIKSAMARINDA – Insiden dan keributan yang terjadi akibat penolakan pasien di RSU AW Syahranie Samarinda, Kalimantan Timur mendapatkan tanggapan dari Wali Kota Samarinda, Andi Harun.
Dalam konferensi pers, Senin 26 Juli 2021, Wali Kota Andi Harun menyesalkan adanya insiden tersebut.
”Walaupun RS AWS merupakan tanggung jawab provinsi, saya atas nama Pemkot Samarinda harus berjiwa besar meminta maaf atas peristiwa itu. Saya sungguh menyesalkan pihak AWS yang menolak penanganan pasien darurat. Kalau berita itu benar, ya, sungguh saya menyesalkan sikap yang ditunjukkan pihak rumah sakit AWS. Saya harap tidak lagi terulang setelah ini. aya minta maaf kepada seluruh warga Kota Samarinda dan kepada keluarga pasien. Laporannya terlambat kami terima,” ujar Wali Kota Andi Harun.
Direktur RSUD AW Syahranie Samarinda, dr. David Hariadi melalui juru bicara rumah sakit, dr. Arysia Andhina membenarkan adanya kejadian itu. Dalam keterangan pada Senin pagi, 26 Juli 2021, dr. Arysia Andhina menyatakan kejadia keributan terjadi karena kemampuan RSUD AW Syahranie untuk menangani pasien sudah sampai batas maksimal.
“Memang benar ada kejadian seperti itu. Namun, itu terjadi karena kemampuan kami menangani pasien sudah sampai batas maksimal Dampaknya seperti ini pasti akan terjadi,” ujar dr. Arysia Andhina Senin 26 Juli 2021.
Menurut dr. Arysia Andhina, pada dasarnya RSUD AWS bukan menolak pasien. Tapi RSUD AWS sudah tidak mampu lagi menangani semua pasien yang datang. Apalagi pihak keluarga pasien juga sudah menghubungi rumah sakit lain dan mereka juga tidak sanggup.
Saat ini, 250 tenaga kesehatan yang ada di RSUD AWS menjalani isolasi mandiri. Menurut dr. Arysia Andhina, pihaknya memang ada penambahan fasilitas kesehatan untuk mengatasi masalah overload pasien ini. Tetapi hal ini merupakan wewenang pemerintah daerah. (*)