Keterangan Keluarga Pasien Yang Ditolak RS di Samarinda
KLIKSAMARINDA – Sejumlah keluarga pasien mengamuk di depan pintu masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum (RSUD) AW Syahranie Samarinda Senin dinihari, 26 Juli 2021 memberikan keterangan. Adalah Yuda Herlin Pratama (23) warga Jalan Suryanata, Perum Bukt Pinang Indah, Blok C1, RT 12, Nomor 11, Kecamatan Bukit Pinang, Samarinda menerangkan mengatakan, saat akan mengobati ibunya, dirinya ditolak pihak rumah sakit.
Sang ibu, Jamaliah (80) saat itu tengah dalam kondisi sakit dengan gejala sesak napas. Namun, mobil ambulan yang membawa ibunya dihadang di depan pintu masuk Rumah Sakit oleh dua orang petugas keamanan.
“Mereka stop mobil ambulan yang membawa ibu saya. Mereka juga melarang masuk mobil ambulan dengan alasan rumah sakit sudah penuh. Padahal saat itu ibu saya lagi membutuhkan pertolongan,” ujar Yuda Herlin Pratama.
Menurut Yuda Herlin Pratama, pihaknya terus melakukan upaya agar ibunya segera mendapatkan penanganan medis. Namun petugas penjaga pintu gerbang rumah sakit tidak memberikan ruang untuk masuk dengan alasan tempat tidur atau oksigen habis.
“Mereka mengatakan tempat tidur maupun oksigen habis. Mereka terus melarang mobil Ambulan milik masjid At Taufik yang membawa ibu saya masuk,” ujar Yuda Herlin Pratama.
Sempat menunggu 20 menit, pasien dan perwakilan keluarga dibolehkan masuk ke area rumah sakit. Namun, pasien tidak langsung mendapatkan penanganan medis hingga pasien meninggal dunia di depan pintu UGD.
“Karena kesal dengan ulah rumah sakit, keluarga mengamuk dan meminta pertanggungjawaban pihak rumah sakit. Khususnya dua petugas keamanan yang sempat menghadang ambulance tadi,” ujar Yuda Herlin Pratama.
Menurut Yuda Herlin Pratama, banyak kejanggalan yang terlihat di rumah sakit. Pintu masuk yang dipalang hingga pintu UGD yang diborgol agar orang tidak bisa masuk.
“Masalah kembali muncul saat kami mau meminta agar jenazah ibu saya diperiksa swap antigen agar bisa menyakinkan warga sekitar bahwa ibu saya tidak Covid,” ujar Yuda Herlin Pratama.
Namun masalah kembali terjadi pintu gerbang menuju kamar jenazah juga digembok. Kuncinya hilang. Keadaan itu malah memancing amarah keluarga Yuda Herlin Pratama.
“Harusnya rumah sakit bisa memberikan pelayanan yang baik kepada warga apalagi dalam kondisi seperti ini,” ujar Yuda Herlin Pratama. (Jie)