KLIKSAMARINDA – Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) masih menunjukkan peningkatan. Dalam laporan harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, tercatat ada penambahan sebanyak 55 kasus per 12 Agustus 2020.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak menjelaskan, 55 kasus tersebut berasal dari Berau 2 kasus, Kutai Kartanegara 12 kasus, Balikpapan 33 kasus, dan Samarinda 8 kasus.
“Hari ini ada penambahan kasus konfirmasi sebanyak 55 kasus ehingga total kasus konfirmasi hingga 12 Agustus 2020 mencapai 2106 kasus,” ujar Andi Muhammad Ishak, melalui aplikasi Zoom dalam telecenference Rabu sore.
Di tengah peningkatan kasus konfirmasi dan proses tracing Covid-19 di Kaltim, Andi Muhammad Ishak menjelaskan, saat ini pemeriksaan uji sample atau kasus Covid-19 tengah mengalami kendala. Menurut Andi Muhammad Ishak, saat ini ada dua laboratorium yang melakukan pemeriksaan untuk sample Covid-19. Antara lain laboratorium pengujian di RSU AW Syahranie Samarinda dan Laboratorium Kesehatan Daerah Kaltim.
Satu di antaranya yaitu di Laboratorium RSU AW Syahranie Samarinda mengalami hambatan karena ada spare part yang harus diganti. Sementara ini, menurut Andi Muhammad Ishak, spare part masih dalam proses pengiriman.
“Saat ini, pemeriksaan yang ada di Laboratorium untuk memastikan kasus dan sample yang sudah diterima untuk secepatnya dilakukan pemeriksaan mengalami hambatan. Laboratirum pengujian hasil survailance kepada provinsi di RSU AW Syahranie saat ini mengalami hambatan dalam pemeriksaan tidak bisa melakukan pemeriksaan lab mesin PCR menunggu sparepart yang sampai saat ini dalam proses pengiriman,” ujar Andi Muhammad Ishak.
Sementara ini, pemeriksaan pihak Provinsi Kaltim hanya bisa dilakukan Di Labkesda. Pada pekan lalu, alat PCR di Labkesda juga mengalami hambatan karena kekurangan reagent.
“Tapi sudah bisa dipenuhi dan sudah berjalan,” ujar Andi Muhammad Ishak.
Akibatnya, kapasitas pemeriksaan sample mengalami penurunan. Tak kurang dari 1700 kasus masih menunggu pemeriksaan laboratirum untuk mendapatkan kepastian status suspek.
Karena itu, saat ini Dinas Kesehatan Kaltim berkoordinasi dengan rumah sakit-rumah sakit dan pengelola fasilitas laboratorium yang ada di beberapa wilayah, antara lain dengan Laboratorium Universitas Mulawarman dan RS Parikesit Tenggarong. Tak hanya itu, Dinas Kesehatan Kaltim juga tengah berupaya untuk melakukan penambahan unit PCR.
“Kami melakukan kerjasama dengan Unversitas Mulawarman dan menjajagi laboratorium lain, seperti di Laboratorium RS Parikesit. Ada 1700 sample menunggu pemeriksaan dan masih menerima sample dari kabupaten kota yang ada di Kaltim. Kami juga sudah melakukan upaya penambahan unit PCR,” ujar Andi Muhammad Ishak. (*)