Ragam

Uniknya Lomba Panjat Pinang Pakai Daster di Samarinda

KLIKSAMARINDA – Semarak perayaan HUT RI ke-77 17 Agustus 2022 dimeriahkan adanya lomba panjat pinang. Lomba ini telah mentradisi bagi rakyat Indonesia setiap kali menyemarakkan perayaan hari kemerdekaan.

Memanjat pohon pinang yang telah dilumuri gris dan oli ini merupakan salah satu ciri khas lomba panjat pinang.

Lomba panjat pinang ini kerap menghadirkan kejutan bagi pesertanya. Tidak terkecuali lomba panjat pinang di Desa Solong, Kelurahan Mugirejo, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) yang berlangsung Minggu 21 Agustus 2022.

Lomba ini cukup unik karena sebagian peserta yang merupakan warga RT 13 Solong datang menggunakan daster dan bermake up. Dandanan seperti itu membuat peserta panjat pinang seperti perempuan.

Kehadiran para peserta membuat warga yang menyaksikan heboh. Kehadiran para peserta ini membuat riuh suasana di lapangan.

Peserta yang terdiri dari 4 orang lalu menyusun strategi agar bisa naik ke puncak pohon pinang. Di atas puncak itu, ada sejumlah hadiah hiburan yang sudah digantung dan hadiah utama berupa uang tunai bernilai Rp1 juta rupiah.

Para peserta tampak mencoba menaiki pohon pinang dengan berdaster. Berbeda dengan menaiki pohon menggunakan celana, manaiki batang pinang dengan daster menjadi tantangan tersendiri bagi peserta.

Pergerakan mereka terbatas selain karena pohon yang licin. Mereka pun tergelincir dan mengulang naik kembali dari bawah.

Seorang peserta lomba panjat pinang, Hendri, mengatakan bahwa mereka sengaja menggunakan daster adalah untuk menghibur warga Gerilya, Solong. Lomba ini digelar setelah dua tahun vakum.

“Meramaikan, Mas. Kalau kita pakai baju biasa, kan gak ramai. Begini ada hiburan. Memang susah kalau belum tahu strateginya,” ujar Hendri.

Pandu Samudra mengatakan semarak kegembiraan peringatan hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-77 merupakan kerinduan masyarakat untuk memperingati hari kemerdekaan dan membangkitkan nilai nilai nasionalisme untuk mengingat jasa pahlawan.

“Ini yang dinanti-nanti masyarakat setelah pandemi beberapa tahun lalu. Kita kehilangan momen untuk merayakan kenersamaan dalam pesta kemerdekaan. Jadi, di sinilah kami luapkan semua dalam hati dan pikiran untuk merayakan kemerdekaan dengan berbagai macam lomba,” ujar Pandu Samudra. (Suriyatman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button
DMCA.com Protection Status