Target Kota Samarinda Turunkan Angka Stunting Di 2024

KLIKSAMARINDA – Kota Samarinda menjadi Kabupaten/Kota terbaik peringkat Pertama Se-Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) hasil penilaian kinerja 8 aksi konvergensi penurunan stunting tahun 2022 Regional II.
Wakil Wali Kota (Wawali) Samarinda, Rusmadi menerima Penghargaan tersebut dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia (RI) melalui Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Dr. Teguh Setyabudi, M. Pd, di Prime Plaza Hotel Sanur Bali, Selasa malam 30 Agustus 2022 lalu.
Wawali Rusmadi mengungkapkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda sangat bersyukur, karena Kota Samarinda mendapatklan peringkat pertama untuk penilaian kinerja.
“Penghargaan ini membanggakan. Tapi di sisi lain justru harus menjadi tantangan bagi Pemkot karena tidak mudah menurunkan angka stunting yang saat ini 21 % harus menjadi 14% di tahun 2024,” ujar Wawali Rusmadi melalui keterangan tertulis.
Menurut Wawali Rusmadi, terdapat kebutuhan pemahaman, komitmen, dan kerja sama semua pemangku kepentingan. Antara lain kerjasama lintas instansi seperti OPD Bappeda Dinkes-DP2KB Dinsos dan Pembmas Diskomimfo, PKK.
“Termasuk instansi vertikal seperti BKKBN Kemenag, Badan POM, hingga petugas lapan bidan, kader PKK kader KB hingga pendamping keluarga di tingkat kelurahan/RT,” ujar Wawali Rusmadi.
Wawali Rusmadi juga menyatakan bahwa bahaya besar akibat stunting menuntut seluruh pihak untuk fokus dan terpadu dalam semangat gotong royong atau bebaya menurunkannya menuju Samarinda zero stunting.
“Puskemas dan posyandu, program Pro Nebaya menjadi posisi strategis dalam upaya kita bersama menurunkan stunting. Zero stunting, mewujudkan samarinda kota pusat peradaban,” ujar Wawali Rusmadi.
Sementara itu, Kadis Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP2KB), I Gusti Ayu Sulistyani, menyatakan, penghargaan tersebut dapat menjadi motivasi untuk bekerja lebih maksimal lagi.
“Tantangan ke depan dengan hadirnya Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang tugas kita dalam menangani stunting semakin berat. Oleh sebab itu, momentum penghargaan ini sebagai pelecut bagi Kota Samarinda supaya bisa bekerja lebih optimal lagi dalam penanganan kasus stunting,” Ucapnya,” ujar I Gusti Ayu Sulistyani.
Dari segi anggaran menurut Kepala Bappeda Samarinda, Ananta Fathurrozi, menegaskan sangat mensupport penangan stunting di Kota Samarinda.
“Selain kita memetakan anggaran untuk percepatan penanganan stunting, memang ada beberapa anggaran yang sudah di Perangkat Daerah lalu kita berikan penambahan pendanaannya karena nanti sampai ke tahun 2023. Jadi dulunya Bappeda sebagai kordinator, sekarang ini jadi wakil ketua dan salah satu dari ketua bidang juga khusus untuk penganggaran masalah stunting,” ujar Ananta Fathurrozi. (*)