Tak Hanya Sekadar Administrasi Pemerintahan, Pj Gubernur Harus Mengerti Atmosfer Masyarakat Kaltim
KLIKSAMARINDA – Hingga saat ini, DPRD Kaltim belum menetapkan nama-nama untuk menjadi calon Penjabat (Pj) Gubernur pengganti Isran Noor pascapurna tugas nanti. Padahal, berdasarkan ketentuan, posisi orang nomor satu di Bumi Mulawarman ini akan berakhir kurang dari 3 bulan lagi.
Kendati demikian, beberapa waktu lalu sempat muncul 4 nama dalam rapat pimpinan (rapim) yang digelar oleh DPRD Kaltim. Nama-nama itu digadang-gadang akan diusulkan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia.
Di antaranya, Dirjen Otda Kemendagri Akmal Malik, Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kaltim Kamaruddin Amin, Rektor Universitas Mulawarman Abdunnur, serta Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim Sri Wahyuni.
Menanggapi 4 usulan nama itu, Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Kaltim Rusman Ya’qub, pun angkat bicara.
Ia mengaku cenderung memilih orang yang benar-benar mengerti kondisi Kaltim untuk diusulkan sebagai Pj Gubernur.
Menurutnya, Pj Gubernur tidak hanya dituntut mengerti administrasi pemerintahan saja. Tapi lebih dari itu, posisi Pj Gubernur seharusnya diemban oleh orang-orang yang mengerti seluk beluk Provinsi Kaltim.
“Jadi begini, PPP cenderung kepada orang yang mengerti Kaltim. Itu artinya tidak hanya sekadar mengerti administrasi pemerintahan. Tapi dia juga mengerti atmosfer masyarakat Kaltim,” ujar Rusman Ya’qub, ditemui Senin 17 Juli 2023 lalu
Fraksi PPP DPRD Kaltim pun hingga saat ini belum menyerahkan usulan nama Pj Gubernur. Menurut Rusman Ya’qub, pimpinan DPRD Kaltim belum memberikan instruksi sehingga pihaknya belum bisa merekomendasikan nama-nama yang akan diusulkan.
“Sampai hari ini belum ada permintaan dari pimpinan DPRD Kaltim, hanya sebatas diskusi saja. Biasanya, harus ada surat dari pimpinan dulu dan meminta masukan dari fraksi-fraksi,” ujarnya.
Intinya, tegas Rusman, DPRD Kaltim secara kelembagaan belum membuat keputusan soal Pj Gubernur. Hanya pembicaraan awal ketika rapim yang dilaksanakan akhir Juni 2023 lalu dan masih sebatas menginventarisasi 4 nama yang muncul.
“Tapi waktu itu kita sepakat nanti akan ada pembahasan lanjutan. Cuma sampai hari ini belum ada pembahasan lanjutannya. Kami masih menunggu,” ujar Rusman Ya’qub. (Dya)