News

SIGAP Berau Pertajam Skill Tata Kelola BUMKam

KLIKSAMARINDAProgram Pejuang SIGAP Sejahtera (PSS) yang sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir terus berkembang. Para pejuang SIGAP ini terdiri dari anak-anak muda yang perduli akan pembangunan 100 kampung di Berau. Program PSS merupakan kerja konsorsium yang melibatkan Pemerintah Kabupaten Berau, Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Pada bulan Oktober 2021, SIGAP Sejahtera (PSS) mendapatkan pembelajaran untuk peningkatan kapasitas berupa coaching dan mentoring secara luring. Sejak terpilih pada awal Maret 2021, anggota PSS yang baru, hanya mendapatkan pelatihan daring tentang ilmu pendampingan kampung.

Tiga pokok pendampingan yang harus dikuasai para Pejuang SIGAP adalah tata kelola pemerintahan, pengelolaan Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam) dan pengembangan Perhutanan Sosial.

Coaching dan mentoring ini diikuti oleh 112 Pejuang SIGAP Sejahtera dari setiap kampung dan kecamatan yang dibagi menjadi 4 kluster sesuai dengan kecamatan masing-masing yaitu Sambaliung, Talisayan, Teluk Bayur, dan Gunung Tabur.

Mereka akan mendapatkan pelatihan selama dua hari untuk tiap kluster sepanjang tanggal 22-29 Oktober 2021.

“Peningkatan kapasitas Pejuang SIGAP Sejahtera (PSS) dilapangan sangat dibutuhkan demi bisa maksimal menjalankan tugas pokoko dan fungsi,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung Berau, Ilyas Natsir, dalam pembukaan pelatihan di Kecamatan Sambaliung, Jumat, 22 Oktober 2021.

Ilyas mengatakan duet antara Pejuang SIGAP dan Pendamping dari Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) berhasil membantu dalam meningkatkan status Indeks Desa Membangun (IDM) di Berau.

“Bahkan kini hampir semua kampung sudah memiliki BUMKam, sekitar 97 sudah ada,” ujarnya.

Namun, diakui Ilyas, bahwa BUMKam yang ada masih perlu peningkatan kapasitas kelembagaan, sehingga benar-benar bisa mensejahterakan warga di kampung tersebut. Maka tugas ini adalah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh para pejuang SIGAP.

Spesialis Pengembangan Masyarakat Kampung YKAN Christianus Djoka mengatakan bahwa dua isu menonjol dalam coaching dan mentoring ini adalah pengelolaan Sumberdaya Alam (SDA) dan pengembangan ekonomi kampung.

“Kedua kapasitas tersebut perlu ditingkatkan oleh PSS yang membuat pelatihan ini menjadi penting untuk dilakukan,” ujar dia.

Pada hari pertama ini, Christianus mengatakan, pelatihan akan memfokuskan pada tata kelola BUMKam. Selain tata kelola, Chris menambahkan bahwa Pejuang SIGAP, diharapkan senantiasa berkoordinasi dengan pendamping (P3MD) dan aparatur kampung untuk memajukan desa.

Salah satu narasumber yang berhasil mengembangkan Tata kelola BUMKam adalah Pejuang SIGAP angkatan 2021 adalah Dea Nurwana. Dea berbagi inspirasi tentang pengelolaan BUMKam di Kampung Labanan Makarti, Kecamatan Teluk Bayur, Berau, Kalimantan Timur selama tiga tahun terakhir.

Menurut Dea, BUMKam Surya Jaya Abadi berhasil mengembangkan satu unit usaha, yaitu ternak ayam petelur.

“Kami telah membuat target populasi ayam petelur dan rencana bisnis ke depan,” kata Dea.

Dea mengatakan bergabung dengan Pejuang SIGAP Sejahtera, tidak hanya membantu mengembangkan potensi diri.

“Tapi saya juga berkontribusi langsung terhadap pembangunan kampung, sehingga ada kepuasan tersendiri,” ujarnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status