DPRD Kaltim

Sapto Tegaskan Kaltim Perlu Upaya Serius Tingkatkan Stok Pangan Lokal Lewat Peternakan

KLIKSAMARINDA – Anggota DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, dengan tegas menganggap perlu adanya upaya serius dalam meningkatkan ketersediaan bahan pangan dan pengembangan sektor peternakan lokal di Kalimantan Timur (Kaltim).

Menurut Sapto, potensi ekonomi yang besar dan kebutuhan masyarakat yang meningkat menuntut tindakan konkret untuk mengatasi persoalan tersebut.

Karena itu, Sapto menganggap pengembangan peternakan lokal dan peningkatan ketersediaan bahan pangan menjadi isu penting yang harus dihadapi oleh masyarakat Kaltim. Politikus Partai Golkar ini menekankan pentingnya pengembangan sektor peternakan di Kaltim secara holistik.

Menurutnya, sektor peternakan tidak hanya mencakup hewan ternak sapi, tetapi juga beragam hewan ternak lainnya seperti kambing, lebah, dan lainnya.

“Pengembangan peternakan tidak hanya berkaitan dengan sapi, melainkan mencakup semua hewan ternak yang dapat berproduksi,” ungkapnya dengan tegas.

Pengembangan sektor peternakan lokal menjadi kunci dalam memperkuat sektor pangan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi di Kaltim.

Dari perspektif ekonomi, Sapto Setyo Pramono menyoroti potensi besar yang dimiliki sektor peternakan bagi para peternak. Sejumlah aspek seperti memproduksi sarang walet, ikan, unggas, dan lainnya menjadi potensi ekonomi yang signifikan.

“Potensi ekonomi dari sektor peternakan sangat beragam. Contohnya, bisnis sarang walet adalah salah satu yang menjanjikan,” jelasnya.

Potensi ini dapat memberikan peluang besar bagi para peternak dalam meningkatkan pendapatan dan kontribusi terhadap perekonomian regional.

Tantangan lain yang berkaitan dengan peternakan adalah masalah ketersediaan bahan pangan di Kaltim. Terutama dalam hal pasokan telur dan sapi.
Menurut Sapto Setyo Pramono, pasokan bahan pangan dari sektor peternakan masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat.

“Dengan perbandingan sekitar 40-60 persen, itu dari data yang kita peroleh. Ketersediaan sapi lokal pun hanya mencapai 28 persen saja, sementara sisanya harus diimpor dari daerah lain,” terangnya.

Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara produksi lokal dan kebutuhan masyarakat. Ketersediaan bahan pangan yang kurang mencukupi dapat berdampak pada stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat.

Sapto menegaskan sejumlah upaya untuk untuk meningkatkan ketersediaan bahan pangan di Kaltim. Antara lain, meningkatkan produksi hewan ternak lokal seperti sapi, kambing, dan lebah, pengembangan peternakan juga perlu mencakup diversifikasi produksi, hingga meningkatkan produktivitas hewan ternak melalui praktik-praktik peternakan yang lebih efisien akan membantu memenuhi kebutuhan masyarakat. (Dya/Adv/DPRDKaltim)

Back to top button
error: Maaf Konten Diproteksi oleh Sistem !! Sila hubungi redaksi melalui email kliksamarinda.@gmail.com
DMCA.com Protection Status