News

Sahat M.P Sinurat Tegaskan GAMKI Ikut Berpartisipasi Wujudkan Pemilu Damai 2024

KLIKSAMARINDA – Polarisasi politik menjadi persoalan yang harus diwaspadai banyak pihak menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang. Pasalnya, polarisasi politik berpotensi menimbulkan perpecahan masyarakat pada saat dan setelah pesta demokrasi.

Untuk menghindarinya, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pun mengadakan Dialog Kepemiluan di Aula Gedung Dispora Kaltim Jalan K.H. Wahid Hasyim, Kompleks Gelora Kadrie Oening, Kota Samarinda.

Ketua Umum DPP GAMKI Sahat M.P Sinurat menyatakan Dialog Kepemiluan merupakan satu bentuk partisipasi para pemuda Gamki menuju Pemilu Damai 2024. Tujuannya, agar tidak ada lagi polarisasi politik yang dapat memecah belah bangsa Indonesia.

“Karena ini pesta demokrasi, kita tidak ingin ada orang-orang atau oknum yang kemudian mencoba memecah belah masyarakat kita. Yang namanya kompetisi, ini kan melibatkan sesama saudara dan anak bangsa, jadi kita harus terima hasil apapun itu,” ujar Sahat M.P Sinurat, Jumat 25 Agustus 2023.

Mereka yang terpilih nanti, lanjut pria yang disapa Sahat ini, adalah presiden dan wakil presiden terbaik untuk masyarakat Indonesia. Sehingga, jangan sampai terjadi perpecahan dalam Pemilu 2024.

Sahat M.P Sinurat menambahkan, kunci utama Pemilu Damai 2024 itu ada di para elit partai politik dan tim sukses masing-masing capres maupun cawapres. Dalam tahapan kampanye, mereka harus membangun narasi-narasi damai untuk menghindari terbentuknya dua kelompok yang beda pandangan secara politis.

“Itu yang kita harapkan ke depan, kita tidak ingin polarisasi yang terjadi dalam Pemilu 2019 terjadi lagi di 2024 ini. Apalagi kita lihat pasca Pemilu 2019, kedua capres, yakni Pak Joko Widodo yang terpilih sebagai Presiden dan Pak Prabowo justru bisa menyatu,” urai Sahat M.P Sinurat.

Sahat M.P Sinurat menilai hal tersebut adalah contoh para elite politik yang bersatu usai pemilu.

“Pemikiran seperti itu yang harus ditanamkan pada rakyat kita, supaya jangan sampai di elit-elitnya selesai Pemilu 2024 dan bisa duduk bersama, eh malah dimasyarakatnya saling sapapun enggak bisa lagi gitu. Nah, disinilah Gamki harus ikut berperan bersama lintas agama lainnya,” ujar Sahat M.P Sinurat.

Pemilu yang diadakan setiap 5 tahun sekali ini diharapkan Sahat, bisa menjadi momen untuk dapat mengevaluasi dan benar-benar menentukan pemimpin terbaik yang mampu menyuarakan serta menjalankan aspirasi rakyat.

Soal 2024, kepemimpinan Presiden Jokowi sudah dipastikan berganti. Karenanya, GAMKI berharap semua program dan pembangunan yang sudah dijalankan agar bisa dilanjutkan kembali oleh Presiden berikutnya.

Akan tetapi, apabila ada hal yang kurang baik dan perlu dievaluasi. Sahat M.P Sinurat mempersilakan agar dapat dilakukan proses perbaikan. Sebab, tidak ada pemerintahan yang sempurna di dunia ini.

“Siapapun Presiden yang terpilih nanti harus bisa melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan oleh pemerintah sekarang. Jangan seperti kalau kita ke pom bensin, kembali dari nol lagi. Tidak, seperti itu, harus ada terus proses berkelanjutannya,” tutur Sahat.

Sahat M.P Sinurat juga berharap pemimpin yang terpilih nanti mempunyai karakter yang toleran dan mau mengutamakan rakyat. Pada intinya, jangan menjadi pemimpin yang hanya punya visi menjadi seorang Presiden saja.

“Presiden itu harus punya visi bagaimana membangun rakyat dan Indonesia ini jadi lebih baik lagi,” ujar Sahat M.P Sinurat. (Dya)

Back to top button
DMCA.com Protection Status