Polnes Ajarkan Warga Desa Wisata Kersik Kukar Strategi Pemasaran Berdasarkan Kearifan Lokal
Desa Wisata Kersik terus memperbaiki diri untuk menjadi destinasi unggulan di Kaltim. Terletak di tepi Pantai Biru, tempat itu kini menerima manfaat dari Pelatihan Digital Marketing yang dipandu langsung oleh M. Fauzan Noor, Ketua Tim Pendamping Desa Wisata sekaligus dosen Jurusan Pariwisata Polnes.

Di pelatihan sebelumnya, warga setempat diajarkan pendampingan kuliner dan desain kemasan. Karena strategi promosi pariwisata saat ini bergantung pada pemasaran digital, maka kegiatan ini menjadi langkah penting untuk menerapkan strategi pengembangan desa wisata.
Fauzan menyatakan, pendampingan harus melibatkan praktik dan tidak hanya teori. Sehingga masyarakat, khususnya Pokdarwis Pantai Biru Kersik, siap untuk memanfaatkan teknologi untuk promosi.
“Selama pelatihan, peserta diajarkan cara menggunakan Linktree untuk meningkatkan profil Instagram mereka. Akun Desa Wisata Kersik dapat menampilkan tautan penting di WhatsApp, TikTok, YouTube, pemesanan homestay, dan pasar dengan fitur ini,” ujarnya.
Selain itu, strategi pemasaran melalui Instagram Ads juga diperkenalkan. Peserta diajarkan untuk membuat segmentasi pasar, memilih audiens berdasarkan minat, lokasi, dan usia, dan mengelola anggaran untuk iklan. “Materi ditutup dengan praktik afiliasi marketing Shopee, sebuah platform terkenal yang berhasil menjangkau pasar remaja melalui konten inovatif,” ucapna.
Lebih dari sekadar memperluas jangkauan, Fauzan menekankan, kampanye digital di Desa Wisata Kersik harus memiliki cerita yang berbasis keberlanjutan atau branding keberlanjutan. Dengan kata lain, setiap materi promosi menunjukkan nilai-nilai ramah lingkungan dan kearifan lokal selain keindahan Pantai Biru dan makanan khas yang terbuat dari ikan bandeng.
“Konten digital yang kita buat bukan hanya untuk memikat wisatawan, tetapi juga untuk menunjukkan kepedulian kita pada alam dan budaya,” ungkap Fauzan. “Desa Wisata Kersik harus dikenal sebagai desa wisata yang indah sekaligus berkelanjutan,” imbuhnya.
Dengan branding jangka panjang ini, Desa Wisata Kersik diharapkan dapat menonjol dibandingkan tempat wisata lain. Sebab, memiliki cerita unik yang mencakup konservasi lingkungan, keterlibatan masyarakat, dan kelestarian budaya.
DAMPAK GLOBAL DAN REGIONAL
Dengan kemampuan digital marketing ini, Desa Wisata Kersik juga dianggap memiliki kemampuan untuk memperkenalkan diri di tingkat lokal, regional, dan global. Rumah tinggal, atraksi budaya, dan produk kuliner sederhana yang dibuat oleh UMKM dapat dipasarkan secara digital ke seluruh negeri, meningkatkan kunjungan wisatawan asing dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Ketua Pokdarwis Pantai Biru Kersik, Novan, sangat menyambut acara ini. “Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan digital marketing dari Polnes,” jelasnya.
“Dengan promosi online, Desa Wisata Kersik bisa dikenal lebih luas. Bukan hanya di Kalim, tapi juga di seluruh negeri, bahkan di tingkat internasional. Ini kesempatan besar untuk meningkatkan citra desa kami,” katanya dengan optimisme,” tambah Novan. (*)





