Maret 2021 Inflasi di Samarinda dan Balikpapan 0,20 Persen
KLIKSAMARINDA – Inflasi kembali terjadi di dua kota di Provinsi Kalimantan Timur, yaitu Kota Samarinda dan Kota Balikpapan. Inflasi terjadi pada Maret 2021.
Badan Pusat Statistik Kaltim merilis data inflasi yang terjadi, yaitu sebesar 0,20 persen dengan tingkat inflasi tahun kalender 0,53 persen dan tingkat Inflasi tahun ke tahun sebesar 0,74 persen.
”Pada Maret 2021 terjadi inflasi untuk Kota Samarinda sebesar 0,24 persen dan di Kota Balikpapan sebesar 0,16 persen,” ujar Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur, Anggoro Dwitjahyono M.Si melalui keterangan pers pada Kamis 1 April 2021 melalui siaran virtual.
Anggoro Dwitjahyono menambahkan, inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran.
Antara lain, kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,10 persen. Kenaikan harga juga terjadi pada kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,32 persen.
”Kelompok kesehatan juga mengalami kenaikan harga sebesar 0,15 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,09 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,04 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen,” ujar Anggoro Dwitjahyono.
Anggoro Dwitjahyono juga menyatakan, ada kelompok komoditi yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar -0,59 persen; diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -0,58 persen; kelompok transportasi sebesar -0,39 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,03 persen.
”Untuk kelompok pendidikan pada bulan Maret 2021 tidak mengalami perubahan indeks dibanding bulan sebelumnya,” ujar Anggoro Dwitjahyono.
Pada Bulan Maret 2021 dari 90 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 58 kota mengalami inflasi dan 32 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,07 persen dan terendah terjadi di Tangerang dan Banjarmasin sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Bau-bau sebesar -0,99 persen dan terendah sebesar -0,01 persen terjadi di Palopo. (*)