News

Jembatan Mahakam 1 Ditutup Sementara Pasca Ditabrak Ponton

KLIKSAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mengambil langkah tegas dengan menutup sementara Jembatan Mahakam 1 pasca insiden ditabrak ponton pengangkut kayu pada Minggu 16 Februari 2025 lalu.

Keputusan Jembatan Mahakam 1 ditutup sementara ini diambil demi memastikan keamanan dan keselamatan para pengguna jembatan yang menghubungkan Kota Samarinda dengan 9 kabupaten/kota di Kalimantan Timur.

Jembatan Mahakam 1 yang telah beroperasi selama lebih dari 38 tahun ini merupakan infrastruktur vital bagi mobilitas masyarakat dan ekonomi Kalimantan Timur.

Diresmikan oleh Presiden Soeharto, jembatan ini menjadi urat nadi transportasi yang menghubungkan pusat kota Samarinda dengan berbagai wilayah di sekitarnya.

Insiden tabrakan oleh ponton pengangkut kayu yang akan dibawa ke Riau dari Kutai Kartanegara menjadi pemicu pertama kalinya jembatan ini ditutup total.

Hasil pemeriksaan awal oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) menemukan adanya pergeseran pada pilar dan konstruksi jembatan, sehingga menimbulkan kekhawatiran serius terkait keamanan struktur.

“Secara visual terdapat kekhawatiran dari masyarakat, maka ada baiknya kita investigasi ulang secara detail supaya masyarakat lebih tenang,” ungkap Akmizal, Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan 2 BBPJN Kaltim, Selasa 25 Februari 2025.

Menanggapi penutupan ini, pihak kepolisian telah menyiapkan rencana rekayasa lalu lintas komprehensif.

Kompol La Ode Prasetyo, Kasat Lantas Polresta Samarinda, menjelaskan bahwa selama penutupan, kendaraan dari Samarinda Seberang menuju Kota Samarinda akan dialihkan melalui Jembatan Mahakam IV, sementara arus dari Kota Samarinda menuju Samarinda Seberang tetap menggunakan jalur yang biasa.

“Kita akan evaluasi perkembangan di lapangan. Apabila nanti volume arus lalu lintasnya tinggi kemudian terjadi kemacetan, kita akan lakukan rekayasa-rekayasa lain. Nantinya akan ada raier beton yang akan menutup total Jembatan Mahakam 1,” terang Kompol La Ode Prasetyo.

Untuk memperlancar pengalihan arus, Dinas Perhubungan Kaltim bersama Satlantas Polresta Samarinda telah melakukan simulasi rekayasa lalu lintas.

Sejumlah rambu, spanduk pemberitahuan, serta pengamanan di titik-titik strategis telah disiapkan guna meminimalisir kemacetan dan kebingungan pengguna jalan.

Renhard Ronald, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kaltim menyatakan dukungannya terhadap langkah Pemprov Kaltim menutup sementara Jembatan Mahakam 1. Menurutnya, kolaborasi antar instansi sangat diperlukan dalam situasi ini.

“Kita akan bersama-sama dengan kepolisian, Dishub Provinsi dan Dishub Kabupaten/Kota. Karena jembatan ini berada di jalan nasional, kita akan support semaksimal mungkin dalam penyediaan traffic cone, barrier, kemudian juga rambu-rambu dan sebagainya. Termasuk kita juga akan melakukan evaluasi rekayasa kecepatan dan tonase kendaraan yang akan melalui jembatan ini,” jelas Renhard.

Sementara itu, BBPJN Provinsi Kalimantan Timur telah mengajukan permintaan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan penelitian menyeluruh terhadap kondisi Jembatan Mahakam 1.

Investigasi ini akan melibatkan tim ahli dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).

Tiga fokus utama penelitian tersebut adalah aspek geometrik jembatan, perilaku dinamis saat dilalui kendaraan, dan kondisi struktur jembatan secara keseluruhan.

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk mengikuti petunjuk pengalihan arus dan memperhatikan rambu-rambu yang telah dipasang. Belum diketahui kapan jembatan akan dibuka kembali. (Suriyatman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Maaf Konten Diproteksi oleh Sistem !! Sila hubungi redaksi melalui email kliksamarinda.@gmail.com
DMCA.com Protection Status