IPM Kaltim 2010-2021 Meningkat UHH Tinggi
KLIKSAMARINDA – Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim April 2022 menunjukkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sejak tahun 2010-2021 terus meningkat.
Laporan tersebut menyatakan, tahun 2010 IPM Kaltim ada di angka 71,31. Sementara pada tahun 2021 IPM Kaltim mencapai 76,88.
Provinsi Kalimantan Timur terbagi menjadi 10 (sepuluh) kabupaten/kota, yang terdiri dari 7 (tujuh) wilayah kabupaten dan 3 (tiga) wilayah kota. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduk Kalimantan Timur tahun 2020 tercatat 3.766.039 jiwa yang terdiri dari 1.961.634 penduduk laki-laki dan 1.804.405 penduduk perempuan.
Kepadatan penduduk Tahun 2020 tercatat sekitar 30 penduduk per kilometer persegi (km2). Untuk melihat lebih dalam sejauh mana pembangunan manusia di wilayah Provinsi Kalimantan Timur, perlu diketahui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari tahun ke tahun.
Selama kurun waktu 2010-2021, IPM Kalimantan Timur cenderung menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2010, IPM Kalimantan Timur tercatat sebesar 71,31 kemudian meningkat menjadi 72,02 tahun 2011. Kemudian naik lagi menjadi 72,62 tahun 2012 dan 73,21 tahun 2013.
Selanjutnya pada tahun 2014, IPM Kalimantan Timur meningkat lagi menjadi 73,82. Tahun 2015 mencapai angka 74,17. Naik menjadi 74,59 tahun 2016.
Tahun 2017 semakin meningkat menjadi 75,12. Tahun 2018 meningkat lagi menjadi 75,83. Tahun 2019 meningkat lagi mencapai 76,61.
Tahun 2020 IPM Kaltim turun sekitar 0,37 poin atau sebesar 76,24 dari IPM tahun 2019.
Hal ini terjadi karena adanya penurunan pada indikator Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan.
Penurunan ini disebabkan adanya pandemi Covid-19 yang terjadi di tahun 2020 yang berdampak pada perekonomian global maupun nasional, termasuk ekonomi di Kalimantan Timur.
Pandemi Covid-19 secara langsung maupun tidak langsung sangat memengaruhi pendapatan masyarakat, yang akhirnya mengakibatkan turunnya pengeluaran masyarakat.
Dalam hitungan BPS, IPM Kaltim tahun 2021 lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2019 sebesar 76,61. Pada periode 2010-2021, IPM Provinsi Kaltim mengalami peningkatan 5,57 poin.
“Capain ini merupakan agregasi dari tiga dimensi, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta hidup layak,” demikian keterangan dalam Buku Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Kalimantan Timur 2021 April 2022.
Selain IPM Kaltim, peningkatan juga terjadi usia harapan hidup (UHH). saat lahir penduduk Kaltim, pada tahun 2021 telah mencapai lebih dari 74 tahun, sementara secara rata-rata penduduk usia 25 tahun ke atas adalah 9,84 tahun atau telah menempuh pendidikan setara dengan kelas IX (SMA kelas I), sedangkan anak usia 7 tahun ke atas berpeluang memnempuh pendidikan hingga Diploma I.
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduk Kaltim yang tersebar di 7 kabupaten dan 3 kota tercatat 3.766.039 jiwa yang terdiri dari 1.961.634 penduduk laki-laki dan 1.804.405 penduduk perempuan.
“Kepadatan penduduk Kaltim tahun 2020 tercatat 30 penduduk per kilometer persegi (km2),” kata Plt Kepala BPS Kaltim (waktu itu), Ir. Nur Wahid dalam laporan tersebut.
Untuk menghitung dimensi umur panjang dan hidup sehat, digunakan indikator umur harapan hidup (UHH) saat lahir. Sedangkan rata-rata lama sekolah (RLS) dan harapan lama sekolah (HLS) merupakan indikator yang mewakili dimensi pengetahuan. Selanjutnya, dimensi standar hidup layak diwakili oleh indikator Pengeluaran Perkapita Disesuaikan.
“Pertumbuhan IPM tertinggi terjadi pada tahun 2018-2019 yaitu 1,03 persen atau naik sekitar 0,78 poin,” kata BPS. Sedangkan sepanjang periode 2010-2021, rata-rata pertumbuhan IPM Kaltim per tahun sebesar 0,69 persen.
BPS Kaltim juga menerangkan, berdasarkan klasifikasi status pembangunan manusia, status pembangunan manusia di Kaltim pada periode 2010-2021 berstatus “tinggi”, bahkan sejak awal penghitungan IPM Kaltim tahun 1996, status sudah pada level “tinggi”.
“Status Kaltim dalam pembangunan manusia pernah bergeser menjadi sedang pada tahun 1999 sebagai imbas dari krisis moneter yang terjadi di Indonesia tahun 1998,” BPS menerangkan.
Membaiknya kinerja ekonomi kaltim tahun 2021 dibandingkan tahun 2020, turut menyebabkan meningkatnya capaian pembangunan manusia Kaltim, khususnya pada indikator Pengeluaran per Kapita Disesuaikan yang sempat tumbuh negatif pada tahun sebelumnya.
Pengeluaran per Kapita yang Disesuaikan Pendukan Kaltim tahun 2021 sebesar Rp12,12 juta per kapita per tahun, naik sebesar Rp338 ribu per kapita per tahun dibandingkan tahun sebelumnya, tahun 2020.
UHH (Umur Harapan Hidup) saat lahir penduduk Kaltim, kata Nur Wahid, pada tahun 2021 telah mencapai lebih dari 74 tahun, tertinggi dibandingkan empat provinsi lainnya di Kalimantan dan melebihi UHH nasional (Indonesia) 71,57.
Pada tahun 2021 UHH Provinsi Kalimantan Barat 70,76 tahun dan Kalimantan Utara 72,65 tahun. Sedangkan Provinsi Kalimantan Tengah 69,79 tahun dan Kalimantan Selatan 68,83 tahun.
Sementara secara rata-rata penduduk Kaltim usia 25 tahun ke atas adalah 9,84 tahun atau telah menempuh pendidikan setara dengan kelas IX (SMA kelas I), sedangkan anak usia 7 tahun ke atas berpeluang menempuh pendidikan hingga Diploma I. (Pia/Adv/KominfoKaltim)