Inflasi di Samarinda dan Balikpapan Januari 2021
KLIKSAMARINDA – Badan Pusat Statistik atau BPS Kaltim melaporkan adanya inflasi di Provinsi Kalimantan Timur pada bulan Januari 2021. Inflasi pada Januari terjadi sebesar 0,14 persen atau terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,89 pada bulan Desember 2020 menjadi 104,04 pada bulan Januari 2021.
Menurut Kepala Badan Pusat Statiatik (BPS) Kaltim, Anggoro Dwithjahyono saat rilis berita resmi statistik bulanan melalui virtual, Senin 1 Februari 2021, inflasi tahun kalender pada bulan Januari 2021 sebesar 0,14 persen dan Inflasi tahun ke tahun sebesar 0,60 persen.
“Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,69 persen; diikuti kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,37 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,33 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,21 persen,” ujar Anggoro Dwithjahyono.
Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,18 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,12 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,07 persen; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran; kelompok kesehatan; serta kelompok perumahan, air, listrik bahan bakar rumah tangga mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,03 persen. Untuk kelompok transportasi pada Januari 2021 mengalami deflasi sebesar -0,26 persen.
“Dirinci menurut kota, pada bulan Januari 2021 terjadi inflasi di Kota Samarinda sebesar 0,24 persen dan di Kota Balikpapan sebesar 0,02 persen,” ujar Anggoro Dwithjahyono.
Anggoro Dwithjahyono menambahkan, jika dilihat dari Komponen bahan makanan pada Januari 2021 di Kota Balikpapan mengalami inflasi sebesar 0,61 persen dengan IHK sebesar 105,22, demikian juga di Kota Samarinda bahan makan juga mengalami inflasi sebesar 0,72 persen dengan IHK sebesar 103,77 persen.
Menurut Anggoro Dwithjahyono, dari 12 kota IHK di wilayah Pulau Kalimantan 7 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,49 persen dengan IHK 102,97 dan inflasi terendah terjadi di Balikpapan sebesar 0,02 persen dengan IHK 103,38.
Deflasi tertinggi terjadi di Tarakan sebesar -0,85 persen dengan IHK 104,28 dan deflasi terendah terjadi di Pontianak sebesar -0,01 persen dengan IHK 106,16.
Anggoro Dwithjahyono membandingkan dengan perkembangan inflasi dari 90 kota terpantau IHK nasional sebanyak 75 kota mengalami inflasi dan 15 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Mamuju sebesar 1,43 persen dan terendah terjadi di Ambon dan Balikpapan sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Bau-bau sebesar -0,92 persen dan terendah sebesar -0,01 persen terjadi di Pontianak. (*)