Andi Harun dan Rusmadi Uji Alat GeNose
KLIKSAMARINDA – Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun bersama wakilnya Dr H Rusmadi melakukan tes uji GeNose untuk mendeteksi Covid-19. Uji Coba ini berlangsung Selasa, 16 Maret 2021 di anjungan Karamumus Balaikota Samarinda, Kalimantan Timur.
Uji coba alat GeNose ini menjadi upaya Pemkot Samarinda untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. GeNose sendiri merupakan alat skrining Covid-19 dengan alat bantu pernafasan.
Uji GeNose ini hanya berlangsung sekitar 15 menit. Bagi Andi Harun dan Rusmadi, hasilnya negatif Covid-19.
Sebelumnya, Andi Harun dan Rusmadi mengawali alat GeNose dengan menarik nafas dan menghembus sebanyak dua kali ke dalam kantung udara.
Setelah itu, keduanya meniupkan ke dalam kantung nafas, setelah beberapa menit langsung keluar dari hasil tes.
“Keakuratannya 95 persen dari GeNose ini. Kita akan gratiskan masyarakat untuk kepentingan tracing dan diluar itu tarifnya murah. Yang mau berangkat bayar,” ujar Wali Kota Andi Harun.
Area menggunakan GeNose, alatnya lebih murah dan penggunaannya mudah, baik untuk petugas maupun warga yang tes.
Samarinda sendiri saat ini memiliki 7 unit GeNose yang siap digunakan. Sebelumnya, Dinas Kesehatan Samarinda memesan alat GeNose pada Februari 2021 lalu di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Alat GeNose datang secara bertahap. Awal Samarinda kedatangan 2 unit GeNose, setelah didatangkan 3 unit kembali. Terakhir, 2 unit datang lagi.
Andi Harun menerangkan, alat GeNose akan digunakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Inche Abdoel Moeis, 4 puskesmas yang melayani skrining.
Faskes tadi akan melayani secara gratis untuk kebutuhan tracing masyarakat. Tetapi untuk menggunakan surat keterangan tertulis atau permintaan selain tracing, akan dipungut biaya.
Mengutip dari laman UGM, distribusi GeNose sudah dikelola oleh PT Swayasa Prakarsa. Saat ini telah ada 3 distributor resmi GeNose C19 dan menyusul 3 distributor lainnya.
Direktur Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, Dr Hargo Utomo, MBA. menjelaskan Harga Eceran Tertinggi (HET) GeNose sebesar Rp62 juta per unit (sebelum dikenakan pajak).
“Harganya sudah ditentukan dan tidak diperbolehkan menjual di atas harga tersebut,” ujar Dr Hargo Utomo. (*)
(*)