KLIKSAMARINDA – Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kalinantan Timur (Kaltim) masih menunjukkan penambahan. Per Rabu 17 Juni 2020, di Kaltim terjadi penambahan 5 kasus baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Dalam rilis Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Juru Bicara Andi Muhammad Ishak menyatakan penambahan tersebut berasal dari Balikpapan sebanyak 4 kasus dan Samarinda sebanyak 1 kasus.
“Penambahan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 5 kasus sehingga per 17 Juni 2020 terjadi 397 kasus positif Covid-19,” ujar Andi Muhammad Ishak dalam teleconference via aplikasi Zoom Rabu 17 Juni 2020.
Satu di antara warga yang terdeteksi positif Covid-19 di Kaltim per 17 Juni 2020 adalah warga Balikpapan yang baru pulang dari Uni Emirates Arab. Menurut Andi Muhammad Ishak, pasien tersebut adalah BPN 109 (Laki-laki 35 tahun) merupakan warga Balikpapan yang baru datang dari (Pelaku perjalanan) dari Uni Emirates Arab. Kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
“Balikpapan 4 kasus, yaitu BPN 107 (Wanita 31 tahun) merupakan kasus OTG warga Balikpapan yang akan kembali ke Makassar, kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan. Kemudian BPN 108 (laki-laki 51 tahun) merupakan PDP Kontak erat BPN 101. Kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo. BPN 110 (Laki-laki 31 tahun) merupakan kasus OTG warga Balikpapan yang akan kembali bekerja di Melak. Kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan dan BPN 109 (Laki-laki 35 tahun) merupakan warga Balikpapan yang baru datang dari (Pelaku perjalanan) dari Uni Emirates Arab. Kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan,” ujar Andi Muhammad Ishak.
Satu kasus tambahan lainnya per 17 Juni 2020 berasal dari Samarinda 1 kasus, yaitu pasien pelaku perjalanan dari Surabaya.
“SMD 63 (Laki-laki 36 tahun) merupakan kasus OTG Pelaku perjalanan dari Surabaya. Kasus dirawat di RS Karantina Bapelkes,” ujar Andi Muhammad Ishak.
Melihat masih adanya penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim tersebut, Andi Muhammad Ishak kembali menekankan perlunya kewaspadaan dan kedisiplinan dalam menjalanan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19 khususnya di Kaltim dan di Indonesia pada umumnya.
“Kewaspadaan tidak boleh kendur, apalagi di tengah fase relaksasi. Kita harus melakukan berbagai cara untuk beradaptasi dan hidup berdampingan dengan Covid-19,” ujar Andi Muhammad Ishak. (*)