Taman Bebaya Samarinda Ditutup Usai Ratusan Siswa SD Alami Gatal-gatal
KLIKSAMARINDA – Ratusan siswa SD Negeri 09 Sungai Kunjang Samarinda mengalami gatal-gatal setelah mengikuti pelajaran olahraga di Taman Bebaya Samarinda pada pekan lalu. Akibatnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda pun menutup Taman Bebaya hingga waktu yang belum ditentukan.
Taman Bebaya Samarinda merupakan taman yang berada di tepian Sungai Mahakam. Sejak tiga minggu lalu, sejumlah pohon di tepi sungai diserang ulat bulu yang mengakibatkan daun-daun pohon menjadi habis dimakan.
Diduga bulu dari ulat bulu yang beterbangan di Taman Bebaya Samarinda itulah yang memicu ratusan siswa SDN 09 mengalami gatal-gatal usai mengikuti olahraga di Taman Bebaya.
“Ini kemarin itu bengkak, loh. Iya, gatal-gatal. Enggak dia di sini aja. Olahraga ia di sini di sekolah,” ujar Teresia, orang tua siswa, Minggu, 12 November 2023.
Kepala SD Negeri 09 Samarinda, Agus Sutarno, mengatakan pihaknya telah meminta siswa yang masih gatal-gatal untuk tidak masuk sekolah guna mencegah penyakitnya bertambah parah. Sejumlah siswa juga telah mendapat perawatan dari tim dokter Puskesmas Karang Asam.
“Siswa kami kebetulan jadwal PGOK menggunakan sarana dan prasarana yang ada di Taman Bebaya. Tanpa disadari setelah pulang dari kegiatan olahraga di Taman Bebaya, sebagian anak mendapat alergi gatal-gatal. Nah, jadi heboh di sekolahan ini. Kami juga observasi di sana. Ternyata kami temukan ulat-ulat bulu banyak sekali di sekitar pohon ketapang, pohon rambai padi,” ucap Agus.
Kepala Puskesmas Karang Asam, Ani Rosadi, mengatakan tim medis telah melakukan pemeriksaan di sekolah dan menduga penyebab gatal-gatal adalah ulat bulu. Sebelumnya, kasus serupa pernah terjadi di wilayah itu beberapa tahun lalu.
“Kemungkinan besar masih dilakukan penyelidikan di rumah kemudian pemeriksaan terkait dengan kesehatan lingkunganya seperti air dengan wawancara juga. Kita mencurigai itu adalah adanya ulat bulu karena beberapa tahun yang lalu kejadian serupa juga pernah terjadi di wilayah kerja Puskesmas Karang Ssam,” jelas Ani.
Untuk mencegah kasus serupa terulang, DLH Kota Samarinda pun menutup Taman Bebaya sejak Selasa 7 November 2023. Rencananya, tim DLH akan menyemprotkan desinfektan ke pohon-pohon untuk membasmi ulat bulu.
Pihak terkait diharapkan segera menangani akar permasalahan munculnya ulat bulu di Taman Bebaya. Hal ini penting agar warga Kota Samarinda kembali bisa menikmati taman kota dengan nyaman dan aman dari wabah penyakit. (Suriyatman)