DPRD KaltimPolitik

Rugi! Jika masih Terbuai dengan Sistem Money Politic

KLIKSAMARINDA – Anggota DPRD Kaltim yang juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Timur (Kaltim), Ananda Emira Moeis, mengajak setiap kader tetap fokus mengabdikan diri untuk rakyat. Ajakan ini sesuai dengan slogan PDI Perjuangan sebagai Partai Wong Cilik.

Satu penerapan untuk mengabdikan diri kepada masyarakat adalah turun ke rakyat, mendengarkan keluhan masyarakat, dan mencarikan solusinya.

Instruksi ini, kata Ananda Emira Moeis, langsung berasal dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) beberapa waktu lalu.

“Arahan saat Rakernas, kita semua harus turun ke masyarakat. Kerja, kerja dan kerja. Kita harus mengobarkan api semangat saat ada di masyarakat. Dengarkan keluh kesah mereka dan berikan solusinya,” ujar Ananda Emira Moeis, ditemui Jumat, 16 Juni 2023.

Menurut perempuan kelahiran Jakarta ini, PDI Perjuangan merupakan partai wong cilik yang benar-benar ada untuk masyarakat Indonesia.

Sehingga, ia yakin bahwa PDI Perjuangan ada di hati masyarakat, termasuk di hati masyarakat Kaltim.

Ananda Emira Moeis tidak khawatir dan menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu lalu. MK baru saja memutuskan sistem Pemilihan Legislatif (Pileg) tetap proporsional terbuka.

“Sebagai warga negara harus menghormati apapun keputusannya. Saya selaku sekretaris DPD PDI Perjuangan Kaltim, menerima dan siap apapun keputusannya. Baik terbuka ataupun tertutup, kita siap. Karena apapun itu, kita harus siap turun ke masyarakat,” ujar Ananda Emira Moeis.

Ananda Emira Moeis memberikan catatan penting bahwa PDI Perjuangan akan tetap memprioritaskan wong cilik dan mau menangis dan tertawa bersama masyarakat.

Sehingga sistem pemilu proporsional terbuka maupun tertutup, tidak ada berpengaruh terhadap PDI Perjuangan. Menurut Ananda Emira Moeis, partai yang menanunginya akan selalu siap mengikuti Pileg dan Pilpres 2024.

“Kita turun ke rakyat menciptakan ikatan emosional dengan mendengarkan keluh kesah mereka lalu mencarikan solusinya. Jadi kami dari PDI Perjuangan siap menghadapi Pileg dan Pilpres 2024,” ujar Ananda Emira Moeis.

Sebenarnya, kata Ananda Emira Moeis, titik berat sistem pemilu proporsional terbuka itu lebih kepada money politik. Menurutnya, ini akan menjadi tantangan bagi semua pihak agar permainan money politik tidak terjadi pada Pemilu 2024 mendatang.

Cara agar Pemilu 2024 bebas dari money politik, menurut Ananda Emira Moeis, dengan banyak membantu pemerintah untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.

Semua pihak harus gotong royong memberikan pemahaman betapa meruginya jika masih terbuai dengan sistem politik uang.

“Makanya saya tidak henti-hentinya meminta para kader untuk sering-sering turun, berikan edukasi pada mereka. Jika masyarakat paham bahwa arti pencoblosan 5 tahun sekali untuk pembangunan ke depan, pastinya saya yakin politik transaksional tidak akan besar, bahkan mungkin tidak akan terjadi,” tegas Ananda Emira Moeis. (Dya/Adv/DPRDKaltim)

Back to top button
DMCA.com Protection Status